PARIMO - Masyarakat Desa Siniu Kecamatan Siniu Kabupaten Parimo, Sulawesi Tengah (Sulteng) dikagetkan dengan adanya penemuan mayat di atas rompong di tengah laut, pada Rabu (8/5) sekitar pukul 13.00 wita.
Kapolres Parimo, AKBP Hondawan Naibaho mengatakan, mayat nelayan yang ditemukan tersebut diketahui bernama Kamrin (39), warga Desa Siniu. Korban ditemukan meninggal dunia di atas perahu rompong oleh beberapa nelayan lain yang melakukan pencarian.
Kronologis kejadian itu kata Hondawan berawal ketika korban melaut untuk menjaga rompong pada Selasa (7/5) sekitar pukul 16.00 wita. Seharusnya, korban sudah kembali ke daratan pada Rabu pagi sekitar pukul 08.00 wita, namun hingga pukul 11.00 wita, korban belum juga kembali.
Pada pukul 11.00 wita, tiga orang nelayan setempat yakni Usman bersama Tarwin dan Andi menyusul korban ke rompong menggunakan perahu bermesin kantinting. “Ketika tiba di rompong, para saksi menemukan korban dalam keadaan tengkurap dan tidak bernyawa. Korban selanjutnya dibawa ke rumahnya di Desa Siniu,” ujar Hondawan seperti yang dilansir Jumat (10/5).
Tindakan yang sudah dilakukan kepolisian kata Hondawan, adalah melakukan pengecekan di rumah korban dan melihat korban ada luka bakar terkelupas di perut, luka lebam di dada sampai leher serta di punggung korban. Selain itu, terlihat rahang kanan korban bengkak serta keluar darah dari telinga. Setelah mendengarkan keterangan para saksi, korban lalu dibawa ke RSUD Anuntaloko untuk mendapatkan visum.
Kesimpulan sementara tidak ditemukan tanda-tanda penganiayaan atau kekerasan. Namun pihak kepolisian kata Hondawan tetap melakukan penyelidikan.(aji)
Kapolres Parimo, AKBP Hondawan Naibaho mengatakan, mayat nelayan yang ditemukan tersebut diketahui bernama Kamrin (39), warga Desa Siniu. Korban ditemukan meninggal dunia di atas perahu rompong oleh beberapa nelayan lain yang melakukan pencarian.
Kronologis kejadian itu kata Hondawan berawal ketika korban melaut untuk menjaga rompong pada Selasa (7/5) sekitar pukul 16.00 wita. Seharusnya, korban sudah kembali ke daratan pada Rabu pagi sekitar pukul 08.00 wita, namun hingga pukul 11.00 wita, korban belum juga kembali.
Pada pukul 11.00 wita, tiga orang nelayan setempat yakni Usman bersama Tarwin dan Andi menyusul korban ke rompong menggunakan perahu bermesin kantinting. “Ketika tiba di rompong, para saksi menemukan korban dalam keadaan tengkurap dan tidak bernyawa. Korban selanjutnya dibawa ke rumahnya di Desa Siniu,” ujar Hondawan seperti yang dilansir Jumat (10/5).
Tindakan yang sudah dilakukan kepolisian kata Hondawan, adalah melakukan pengecekan di rumah korban dan melihat korban ada luka bakar terkelupas di perut, luka lebam di dada sampai leher serta di punggung korban. Selain itu, terlihat rahang kanan korban bengkak serta keluar darah dari telinga. Setelah mendengarkan keterangan para saksi, korban lalu dibawa ke RSUD Anuntaloko untuk mendapatkan visum.
Kesimpulan sementara tidak ditemukan tanda-tanda penganiayaan atau kekerasan. Namun pihak kepolisian kata Hondawan tetap melakukan penyelidikan.(aji)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sejoli Kepergok Mesum, Baru Buka Celana
Redaktur : Tim Redaksi