Nelayan Gelisah Jelang Kenaikan BBM

Rabu, 01 Mei 2013 – 09:37 WIB
MATARAM-Rencana pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi membuat gelisah para nelayan.’’Katanya mau naik jadi Rp 6.500. Langsung mikir saya,’’ kata Sahdan, salah satu nelayan di Kampung Bugis, Ampenan.

Dia gelisah karena hasil tangkapan saat ini belum banyak. Padahal, secara perhitungan, mulai April ikan sudah mulai banyak. ’’Tapi sekarang ini ikan sepi. Uang habis buat beli BBM,’’ ungkapnya.

Dikatakan, sehari melaut para nelayan butuh 20 liter premium. Mesin ketinting perahu hanya bisa menggunakan bahan bakar premium. Belum lagi ditambah campuran oli. Di mana tiap satu liter mereka harus mengeluarkan Rp 6 ribu. ’’Kalau harga BBM naik, rasanya semakin berat,’’ keluhnya.

Hal senada dikatakan Muldan, nelayan lainnya. Kata dia, saat ini masih terhitung musim paceklik bagi nelayan. Bila harga BBM naik, semakin berat kehidupan yang harus dijalani nelayan. ’’Untuk melaut sehari dengan harga bensin sekarang saja, butuh Rp 100 ribu. Bagaimana kalau nanti naik,’’ ucapnya.

Sebagai rakyat kecil, tambahnya, para nelayan hanya bisa menerima setiap kebijakan yang diambil pemerintah. Namun, para nelayan berharap ada harga khusus BBM bagi nelayan. ’’Masih mau naik katanya. Saya berdoa, mudah-mudahan tidak naik,’’ harapnya.

Ketua RT 03 Kampung Bugis, Zainuddin membenarkan, saat ini kondisi nelayan dengan harga premium Rp 4.500 saja sudah susah. Pasalnya, banyak nelayan yang pulang dengan tangan hampa. ’’Itu sudah rugi bahan bakar melaut, tidak dapat ikan. Kalau harga naik, tentu lebih banyak biaya keluar,’’ ucapnya.

Meski kondisi saat ini ikan masih jarang, sambungnya, tidak menyurutkan niat para nelayan untuk melaut. Para nelayan Kampung Bugis tetap berusaha melaut demi mendapatkan ikan. ’’Kasihan kalau sampai bensin naik,’’ tambahnya.(feb)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Rusuh Demo Pemekaran, 4 Warga Tewas Tertembak

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler