Nelayan Lebak Keluhkan Ekonomi Terpuruk karena Larangan Ekspor Benur

Sabtu, 05 Agustus 2023 – 13:18 WIB
Ratusan nelayan di Desa Muara, Kecamatan Wanassalam, Kabupaten Lebak, Banten, mengungkapkan keluh kesahnya terkait penutupan ekspor benur atau benih bening lobster (BBL) Sabtu, (5/8). Foto: source for JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Ratusan nelayan di Desa Muara, Kecamatan Wanassalam, Kabupaten Lebak, Banten, mengungkapkan keluh kesahnya terkait penutupan ekspor benur atau benih bening lobster (BBL). 

Hal ini mereka sampaikan dalam dialog antara nelayan dengan Penggiat Budidaya Lobster Nusantara (PBLN) di Binangeun, Desa Muara, Sabtu (5/8). 

BACA JUGA: Uang Sebanyak Rp 52 Miliar Hasil Suap Ekspor Benur Ditampung di BNI

Salah satu istri nelayan, Siti, mengaku perekonomian keluarganya sebetulnya sempat membaik saat mulai menangkap benur.

Namun, baru beberapa tahun bisa merasakan perekonomian keluarga meningkat muncul larangan ekspor benur, sehingga perekonomian keluarga kembali merosot. 

BACA JUGA: KPK Periksa Sekjen dan Irjen KKP terkait Kasus Korupsi Ekspor Benur Edhy Prabowo

"Intinya kami ingin sekali penangkapan benih lobster legal. Jadi, enggak ada istilah sembunyi-sembunyi. Bahkan ada pengusaha-pengusaha yang selalu ditangkap," kata Siti.

Dia juga menyebutkan saat ini para nelayan di wilayahnya tidak bisa mengandalkan perekonomian keluarga dari hasil tangkapan ikan.

Pasalnya, jumlah tangkapan ikan tidak menentu akibat cuaca buruk, sedangkan jumlah benur lebih banyak dan lebih bernilai ekonomi tinggi.

"Jadi, bawa lobster pakai plastik hitam supaya enggak kelihatan. Kalau (menangkap) benih lobster legal, lebih sejahtera lagi nelayan ini," lanjutnya.

Senada, Kepala Desa Muara, Ujang menjelaskan larangan ekspor benur ini sempat menimbulkan konflik antara warga dengan aparat.

"2021 (aparat) hampir dikerumuni massa. Karena menangkapnya di rumah, sehingga beliau (nelayan yang hendak ditangkap) berteriak. Massa datang dan mau berkelahi (dengan aparat). Saya turun juga, alhamdulillah dapat dicegah," tuturnya. 

Di berharap pemerintah dapat meninjau kembali larangan ekspor benur dan penting juga memberikan pelatihan dan menyediakan teknologi budidaya lobster yang mumpuni. 

Pertemuan yang digelar sejak pukul 08.00 WIB tersebut juga dihadiri oleh Sekretaris Dinas Perikanan Kabupaten Lebak Bernard SP, Kapolsek Wanasalam AKP Suparja, para pejabat setempat, dan artis sekaligus pemerhati nelayan, Wulan Guritno.(mcr8/jpnn)


Redaktur : Elvi Robiatul
Reporter : Kenny Kurnia Putra

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler