jpnn.com - JAKARTA--Mogoknya puluhan ribu nelayan, anak buah kapal, dan buruh di Pelabuhan Muara Baru berdampak besar bagi ribuan pedagang ikan pindang di wilayah Jabodetabek.
Mogok massal yang berlangsung sejak Senin (10/10), sudah sudah berimbas pada pasokan ikan.
BACA JUGA: Mabes Polri Bantah Kasus Ahok Mandek
“Bahan baku untuk ikan pindang mulai kosong. Kalaupun ada mereka harus mencari ke luar Pulau Jawa sehingga menambah beban operasional,” ," kata H Winarso, ketua Perkumpulan Pengolah Ikan Pindang (PPIP), Jumat (14/10).
Disebutkan, anggota PPIP ada 50-an orang. Namun, satu orang bisa membawahi pedagang pengecer 20 sampai 100 orang. Total jumlah anggota ribuan orang.
BACA JUGA: Penghuni Apartemen The Peak Ditemukan Tewas di Basement
Solihin, pedagang ikan pindang yang membawahi 100 anak buah mengungkapkan, meski wilayahnya di Bogor, tapi mencari ikannya tetap di Pelabuhan Muara Baru. Selain harganya lebih murah, jenis ikannya pun beragam.
"Kami ini pedagang skala kecil. Kalau ikan harganya mahal , kami tidak berani ambil karena pedagang pengecer pasti nggak mau beli," terangnya.
BACA JUGA: Laaah...Polisi Putar Selawat Nabi, FPI Cs Kegerahan
Demikian juga pengakuan Haritoh yang membawai 40 pedagang pengecer di Pasar Kramat Jati.
Katanya, pemindang wilayah Jabodetabek dan Jabar 90 persen pasokannya dari Pelabuhan Muara Baru.
"Di sini selisihnya sampai Rp 2.000 dibanding pelabuhan lain, bahannya lengkap jadi enak belanjanya," ucapnya.
Dengan aksi mogok ini, pedagang ikan pindang bukannya untung malah buntung. Dompet pun makin kurus karena pemasukan berkurang. (esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ketemu di Tawuran, Teman Baik Saling Bacok, Crass... Innalillahi...
Redaktur : Tim Redaksi