jpnn.com - KENDARI - Seorang nelayan bernama La Saenu (49) dilaporkan hilang saat memanah ikan di sekitar perairan Waropi Wakingku, Kabupaten Buton Tengah, Sulawesi Tenggara, Senin (27/3).
Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Kendari menyebut La Saenu merupakan warga Lipu Kelurahan Sula'a Kota Baubau.
BACA JUGA: 3 Pekerja Terseret Arus di Bendungan Takalar, Basarnas Bergerak
Pelaksana Tugas Kepala Kantor Basarnas Kendari Rudi mengatakan korban dilaporkan hilang saat melaut di perairan tersebut oleh keluarganya bernama Laloni.
"Kami menerima informasi dari Bapak Laloni yang merupakan keluarga korban, melaporkan telah terjadi satu orang hilang saat memanah ikan di sekitar perairan Waropi Wakingku, Buton Tengah," katanya di Kendari, Selasa (28/3).
BACA JUGA: 2 Anak Punk Hilang Terseret Ombak di Pangandaran
Rudi menyampaikan, pihaknya menerima informasi hilangnya korban pada Selasa sekitar pukul 01.58 dini hari.
Korban dilaporkan keluar melaut pada Senin (27/3) sekitar pukul 18.00 WITA untuk memanah ikan bersama keluarga dan rekan-rekannya sebanyak 20 orang di sekitar perairan Waropi Wakingku, Buton Tengah.
BACA JUGA: KBRI Kuala Lumpur Bahas Cara Mencegah Nelayan Indonesia Masuk Laut Malaysia
Selanjutnya, pada pukul 20.00 WITA korban terlihat melakukan aktivitas menyelam untuk memanah ikan, namun tiba-tiba terjadi cuaca buruk angin kencang.
Keluarga dan rekan-rekan korban berkumpul tetapi korban tidak terlihat.
Seusai menerima laporan, pihaknya memberangkatkan tim penyelamat dari Pos SAR Baubau melakukan operasi pencarian korban.
"Tim Rescue Pos SAR Baubau diberangkatkan pada Selasa pukul 02.15 WITA dengan menggunakan RIB untuk memberikan bantuan SAR,” katanya.
Dia mengatakan bahwa jarak tempuh lokasi hilangnya korban dengan Pos SAR Baubau sekitar 12 mil laut.
Menurut Rudi, saat operasi pencarian korban, cuaca berawan, kecepatan angin 7 sampai 17 knot dengan tinggi gelombang mencapai 0 sampai 0,75 meter.
"Telah dilakukan pencarian namun hingga informasi ini kami terima korban belum di ketemukan. Demikian, perkembangan selanjutnya menyusul," pungkas Rudi. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : M. Kusdharmadi