jpnn.com, BORONG - Aksi penangkapan ikan dengan menggunakan bom di perairan laut Selatan Kabupaten Manggarai Timur (Matim), oleh nelayan masih terjadi. Polisi diminta menangkap pelaku bom ikan.
Baldwinus Wimer, nelayan lokal asal Kelurahan Tanah Rata Kecamatan Kota Komba kepada Timor Express (Jawa Pos Group) di Borong, belum lama ini menuturkan, aksi pemboman ikan di pantai Bontei Marukama Kelurahan Tanah Rata, masih terus terjadi. Warga dan nelayan sudah informasikan ke aparat hukum dan pemerintah, tapi aksi pemboman masih terjadi.
BACA JUGA: Sebelum Ditemukan Tewas, Tasnani Terdengar Bercakap dengan Suara Seorang Pria
"Sering kami lapor dan kami minta aksi tangkap ikan seperti ini harus ditertibkan oleh aparat berwajib. Karena ini sangat meresahkan kami sebagai nelayan lokal. Pemboman ikan ini sudah sejak lama dilakukan oleh nelayan tertentu," tutur Baldwinus.
Menurutnya, akibat pemboman ikan yang masih terus berlangsung di wilayah tersebut, menyebabkan sejumlah populasi ikan di perairan laut itu menjadi langka. Selain itu, ada sejumlah terumbu karang mengalami kerusakan yang cukup serius. Sehingga, hasil tangkapan ikan bagi nelayan lokal atau tradisional, menurun.
BACA JUGA: Sadis! Pasutri Ditemukan Bersimbah Darah
Apalagi menurut Baldwinus, menangkap ikan dengan mengunakan alat peledak bom, dilarang dan melanggar hukum. Kata dia, selama berapa pekan terakhir di wilayah perairan laut Selatan Kabupaten Matim, nelayan tertentu rutin menggunakan bom.
Dijelaskan, pelaku pemboman ikan bervariasi menggunakan alat bantu dalam melakukan aksinya. Ada yang memakai sampan dan juga menggunakan kapal motor laut. Bahkan kata dia, terkesan aksi pemboman ikan dibiarkan. Tanpa ada tindakan penertiban oleh pemerintah bersama aparat keamanan.
BACA JUGA: Fahri Hamzah: Menteri Susi Harus Agresif Mengembangkan Industri Berbasis Laut
“Mereka melakukan aksi pemboman menggunakan armada kapal motor. Terkesan dibiarkan aksi pemboman ikan. Sekarang, kami punya hasil tangkapan menurun. Itu karena ikan liar dan banyak habitat seperti terumbu karang yang rusak," ungkapnya.
Dia meminta kepada aparat kepolisian untuk bisa menangkap pelaku pemboman ikan. Pelakunya harus dihukum. Untuk bisa menangkap pelaku, kata Baldwinus, polisi bisa mengawasi setiap hari. Dirinya siap membantu aparat keamanan untuk bisa menangkap pelaku.
Sementara, warga Kisol Kelurahan Tanah Rata, Irwan Nandu mengatakan, penangkapan ikan di perairan pantai Bontei Marukama masih marak. Dentuman bunyi bom ikan selalu terdengar. Bahkan dari pesisir pantai, warga selalu melihat nelayan menangkap ikan dengan cara-cara berbahaya.
Tentu kata Irwan, jika aksi semacam itu terus dibiarkan, maka ekosistem laut terancam punah. Cara ini tentu berbahaya dan melanggar hukum. Selain itu, tentu menaruh perhatian sekaligus kekhawatiran dari masyarakat.
Dia berharap pemerintah dan aparat kepolisian melakukan tindakan. Jangan biarkan laut dijarah hasil alamnya dengan cara-cara yang tidak etis.
"Kami selalu dengar bunyi bom. Juga kami lihat dari bibir pantai, kalau di laut itu ada orang lempar bom. Mereka ini tidak sadar tindakan tersebut merusak habitat ikan yang ke depannya mengurangi pasokan ikan di laut. Polisi dan pemerintah jangan tinggal diam," kata Irwan.(krf3/ays)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bu Guru Jengkel Gara-gara Setiap Hari dapat Kiriman Fotoâ¦Hiiii
Redaktur & Reporter : Friederich