BANDA ACEH – Akibat angin kencang melanda selama beberapa pekan terakhir, nelayan di Banda Aceh dan Aceh Besar memilih tidak melaut sehingga harga ikan dipasaran menjadi melonjak hingga mencapai 40 persen dari hari biasanya”Selama beberapa hari ini, kita semakin sulit mendapatkan pasokan ikan dari nelayan," ujar Razali, seorang pedagang ikan di Lampulo, seperti diberitakan Rakyat Aceh (Grup JPNN).
Dia mengatakan, dampak dari minimnya pasokan ikan dari para nelayan di tempat pelelangan ikan (TPI) Lampulo, harga ikan menjadi meningkat tajam
BACA JUGA: Pendirian Gereja Kembali Ditolak Warga
”Nelayan sudah dua minggu tidak melaut karena cuaca buruk dan gelombang tinggi," ujarnya.Karena tidak ada pasokan dari nelayan lokal, pihaknya terpaksa mendatangkan ikan dari Sumatera Utara yang harganya jauh lebih tinggi
BACA JUGA: Dua Hari, 21 Wisatawan Terseret Ombak
Dulu satu keranjang harganya hanya sekitar Rp 200 ribu, sedangkan jenis ikan jeunara harganya kini Rp 22 ribu kini mencapai Rp28 ribu/Kg.Sementara itu, sejumlah nelayan di Kabupaten Aceh Besar, mengaku kesulitan untuk memenuhi kebutuhan mereka sehari – hari selama, karena hasil tangkapan yang didapatkan sangat minim, sehingga untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari terpaksa berhutang
BACA JUGA: Banyumas Siap Hentikan Kirim TKI ke Arab
Kita berharap cuaca kembali normal," ujar Murdani, salah seorang nelayan asal Pulo Aceh, Aceh Besar.Selama ini, kondisi cuaca sering tidak menentu sehingga berimbas pada hasil tangkapannyaPadahal sebelumnya, sekali pulang dia bisa bawa pulang ikan Ame-ame (tongkol) 1.000 ekor”Sekarang satu fiber saja kadang tidak penuh," akunya(slm)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Libur Sekolah, Pengunjung Museum Melonjak
Redaktur : Tim Redaksi