Nelayan Tidak Berani Melaut, Produksi Ikan Menurun

Selasa, 10 Maret 2020 – 08:56 WIB
Nelayan tradisional pesisir selatan Kabupaten Lebak sejak sepekan terakhir ini tidak melaut akibat cuaca buruk disertai gelombang tinggi dan tiupan angin kencang. Foto: Antara

jpnn.com, LEBAK - Sejak sepekan terakhir nelayan tradisional pesisir selatan Kabupaten Lebak, Banten, tidak berani melaut akibat cuaca buruk disertai gelombang tinggi dan tiupan angin kencang.

"Kami tidak berani melaut sehubungan cuaca tidak bersahabat dan membahayakan keselamatan jiwa," kata nelayan Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Binuangeun, Kecamatan Wanasalam, Lebak, Iming (50) saat dihubungi.

BACA JUGA: Cuaca Buruk, Ratusan Nelayan Tak Punya Penghasilan

Saat ini nelayan tradisional yang menggunakan perahu kincang dengan mesin tempel motor terpaksa tidak melaut.

"Perahu kincang sangat berpotensi mengalami kecelakaan laut jika gelombang di Perairan Samudra Hindia di atas dua meter dengan tiupan cukup kencang," katanya.

BACA JUGA: BMKG Imbau Nelayan Tetap Waspada Cuaca Buruk

Darma (55), seorang nelayan TPI Bayah Kabupaten Lebak mengaku bahwa nelayan di sini tidak berani melaut akibat cuaca buruk yang disertai gelombang tinggi dan angin kencang.

Selama ini, tangkapan ikan relatif sepi dan jika dipaksakan cukup berbahaya juga mengancam keselamatan jiwa.

"Kami lebih memilih tidak melaut daripada terjadi kecelakaan dan sambil menunggu kembali cuaca normal menjadi sebagai profesi pengojek sepeda motor," katanya.

Sementara itu, Kepala PPI Binuangeun Kabupaten Lebak Agus Taman mengatakan, saat ini nelayan tradisional yang tersebar di 11 TPI sekitar 3.400 orang tidak melaut akibat cuaca buruk itu, sedangkan nelayan kapal besar di atas 30 GT tetap melaut.

Namun, jumlah kapal di atas 30 GT relatif kecil dan mereka melaut selama satu pekan bisa kembali ke PPI Binuangeun.

"Kami yakin produksi ikan pada Maret 2020 dipastikan menurun akibat cuca buruk yang melanda Perairan Samudera Hindia," katanya. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler