jpnn.com, BENGKULU - Kapolda Bengkulu Brigjen Pol Drs Supratman MH, langsung turun tangan menyelesaikan persoalan atau konflik yang terjadi antara nelayan trawl dengan nelayan tradisional, beberapa waktu lalu.
Kedua kelompok akhirnya dipertemukan di rumah makan Kampoeng Pesisir, Pantai Panjang Jumat (5/4) malam.
BACA JUGA: TNI AL Kembali Sita 1.441 Alat Tangkap Baby Lobster di Bengkulu
Hadir dalam acara pertemuan tersebut perwakilan nelayan trawl dan nelayan tradisional, selain itu juga dihadiri oleh pihak Pemerintah Provinsi, Korem 041/Gamas dan juga Lanal Bengkulu.
Dalam pertemuan tersebut, Kapolda menyampaikan kepada para nelayan trawl dan tradisional untuk sama-sama dapat menahan diri.
BACA JUGA: Nelayan Tradisional Bentrok dengan Nelayan Trawl di Bengkulu
“Tadi saya sampaikan agar mereka dapat sama-sama menahan diri, dan mereka setuju,” sampai Kapolda Supratman kepada awak media usai pertemuan tersebut.
Kapolda memastikan untuk melakukan pengkajian dan pendalaman terkait dengan konflik yang terjadi antara kedua belah pihak tersebut.
BACA JUGA: Heboh Istri Tua Labrak Istri Muda di Pasar Simpang Kandis
Untuk itu jelang Pemilu ini Kapolda berharap agar kedua belah pihak dapat sama-sama menahan diri guna menciptakan situasi kondusifitas wilayah di provinsi Bengkulu.
“Setelah selesai Pemilu ini, akan kami kaji untuk solusi terbaik penyelesaian masalah ini,” sampainya.
Pemprov Bengkulu melalui Plt Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Bengkulu, Ivan Syamsudin pihak Pemprov akan mencarikan solusi terbaik bagi kedua belah pihak ini.
”Sesuai kesepakatan tadi sekarang fokus terlebih dahulu terhadap pelaksanaan pemilu yang sebentar lagi akan dilaksanakan,” ujar Ivan.
Kedua belah pihak baik nelayan tradisional maupun nelayan troll pada kesempatan tersebut juga sepakat dengan apa yang disampaikan oleh Kapolda Supratman, para nelayan akan dapat menahan diri dan mereka meminta agar solusi terbaik dapat diselesaikan setelah pelaksanaan Pemilu ini. (zie)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Usai Bertengkar dengan Istri, Suami Nekat Minum Racun Tikus
Redaktur & Reporter : Budi