Nelayan yang Hilang Saat Memanah Ikan di Perairan Buton Tengah Ditemukan Meninggal

Selasa, 28 Maret 2023 – 15:10 WIB
Tim SAR gabungan saat mengevakuasi jasad seorang nelayan pemanah ikan, di Baubau, Selasa (28/3/2023) (ANTARA/HO-Humas Basarnas Kendari)

jpnn.com - KENDARI - Seorang nelayan bernama La Saenu (49) yang hilang saat memanah ikan di perairan Waropi Wakingku, Kabupaten Buton Tengah, Sulawesi Tenggara, Senin (27/3), ditemukan dalam kondisi meninggal dunia. Korban ditemukan oleh Tim SAR gabungan dalam kondisi terapung di atas air.

"Pada pukul 08.00 WITA Tim SAR gabungan menemukan korban dalam keadaan meninggal dunia sekitar 1,26 mil laut arah tenggara dari lokasi korban dilaporkan hilang," Pelaksana Tugas Kepala Kantor Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Kendari Rudi di Kendari, Selasa (28/3).

BACA JUGA: Nelayan Pemanah Ikan Hilang di Perairan Buton Tengah, Basarnas Kendari Bergerak

Menurut Rudi,  Tim SAR gabungan berhasil menemukan korban setelah kurang lebih tiga jam melakukan operasi pencarian dengan menyasar lokasi tempat La Saenu dilaporkan hilang.

Seusai ditemukan, jasad korban kemudian dievakuasi ke Dermaga Topa Baubau untuk diserahkan kepada pihak keluarga. "Pada pukul 09.15 WITA Tim Penyelamat Pos SAR Baubau tiba di Dermaga Topa dan korban diserahterimakan kepada pihak keluarga korban," tutur Rudi.

BACA JUGA: Komunitas Nelayan Dukung Ganjar Penuhi Kebutuhan Pelaut di Pinrang

Dia menyebut pencarian korban yang merupakan warga Lipu Kelurahan Sula’a, Kota Baubau, itu melibatkan tim penyelamat dari Pos SAR Baubau dibantu personel Polsek Mawasangka, masyarakat sekitar dan keluarga korban.

Seperti diketahui, korban dilaporkan keluar melaut pada Senin (27/3) sekitar pukul 18.00 WITA untuk memanah ikan bersama keluarga dan rekan-rekannya sebanyak 20 orang di sekitar perairan Waropi Wakingku, Buton Tengah.

BACA JUGA: Safari Kemaritiman Temui Nelayan Tradisional Jakarta, Lalu Bahas Soal Ini

Selanjutnya, pada pukul 20.00 WITA korban terlihat melakukan aktivitas menyelam untuk memanah ikan.

Namun,  tiba-tiba terjadi cuaca buruk angin kencang.

Keluarga dan rekan-rekan korban berkumpul tetapi korban tidak terlihat.

Kejadian tersebut lalu dilaporkan ke Basarnas Kendari agar dilakukan pencarian.

"Dengan ditemukan korban maka operasi SAR dinyatakan selesai dan ditutup. Seluruh unsur yang terlibat dikembalikan ke kesatuannya masing-masing," pungkas Rudi. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : M. Kusdharmadi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler