Nenek Lahirkan Bayi Membatu Terkadang Main Voli

Kamis, 09 Maret 2017 – 05:44 WIB
Tim medis RS Raden Mattaher menunjukkan bayi yang berusia 37 tahun usai diangkat dari rahim nenek Tun Nyak Tun, Selasa lalu, FOTO: JENNIFER AGUSTIA/Jambi Independent/JPNN.com

jpnn.com, BATANG HARI - Tun Nyak Tun (60) tak pernah menyadari dirinya mengandung janin tak lazim di rongga perut. Cukup lama, 37 tahun. Saat dioperasi tim dokter Senin kemarin (6/3), ternyata bayi itu sudah membatu. Fenome langka di dunia medis.

Alpiadi dan M Zainur Rizal, Jambi

BACA JUGA: Langka! Dikeluarkan dari Kandungan, Bayi Sudah Membatu

Nama Kabupaten Batanghari, Jambi, kembali menjadi pembicaraan publik dalam beberapa hari ini.

Masalahnya, bukan karena Sungai Batangharinya yang melegenda, atau soal karet dan sawitnya yang kesohor. Namun, sebuah fenomena langka menimpa salah satu warganya.

Tun Nyak Tun, nenek warga RT 13 Kelurahan Sridadi, Kecamatan Muara Bulian, mengandung bayi yang sudah berusia 37 tahun.

Bahkan, saat dioperasi, bayi itu sudah membatu dan sudah meninggal dunia dalam perut sang ibu.


Wartawan Jambi Ekspres (Jawa Pos Group) pun mencoba menyambangi kediaman Si Nenek yang sampai kemarin (8/3) masih dirawat di Rumah Sakit Raden Mataher Jambi itu.

Rumahnya tidak terlalu jauh dari Kota Muarabulian, di RT 13 Kelurahan Sridadi.

Sebelum sampai di rumah Si Nenek, haruslah terlebih dahulu menyusuri jalan setapak tanah yang berjarak sekitar 300 meter dari jalan besar.

Rumahnya berbentuk rumah permanen biasa warna putih, beratap genteng merah yang sudah memudar, layaknya hunian warga kebanyakan. Posisinya persis di jung lorong.

Rumah itu diapit oleh areal perkebunan karet di sisi kiri, dan berbagai tamanan lainnya tumbuh subur di sisi kanannya.

Tak ada pagar di rumah sederhana itu. Hanya halaman saja yang cukup luas.

Saat disambangi, tidak ada warga atau tetangga yang berada di ruma tersebut, hanya cucu-cucu Tun Nyak Tun saja.

Sedangkan Kholid (61) suami Tun Nyak Tun sedang menunggui istrinya di ruma sakit paska operasi.

Anas salah satu warga RT 13 Kelurahan Sridadi mengatakan, dirinya memang sudah mengetahui Tun Nyak Tun sering mengeluhkan sakit di bagian perut.

Ini menurutnya juga sudah diketahui oleh warga lainnya. ‘’Memang kami sudah tahu kalau nenek ini sering mengeluh sakit di bagian perut,’’ sebutnya.

Namun demikian, dirinya tidak mengetahui kalau tetangganya ini ternyata mengandung janin yang sudah berusia 37 tahun.

‘’Kami tahunya justru dari pemberitaan-pemberitaan,’’ sebutnya.

Menurutnya, kendati sakit, tidak ada yang berubah dari aktivitas Tun Nyak Tun. Kesehariannya hanya mengurusi kebun karet dengan luas lebih kurang lebih 1 hektar (ha) di samping rumahnya.

“Sehari-hari mengurus kebun karet inilah,’’ ujarnya dengan logat bahasa daerah yang kental.

Susanti (21), cucu Tun Nyak Tun, menjelaskan, sebelum diketahui neneknya mengandung bayi yang sudah berusia puluhan tahun, memang punya keluhan seperti mual, pusing, ditambah tensi yang tinggi.

“Iya, awalnya cuma tertusuk beling, dan dibawa ke RSUD Hamba Bulian, terus sampai di sana dia juga mengeluhkan sakit di perutnya, sehingga dokter di RSUD Hamba merujuk beliau ke RSRM Jambi,’’ sebutnya.

Saat di Jambi itu, sebutnya, baru tahu kalau ada janin yang sudah membatu di dalam perutnya.

Susanti juga mengungkapkan, dulu ia pernah mendengar cerita kalau neneknya pernah hamil. Namun dari hasil pemeriksaan medis, tidak ditemukan janin.

“Dulu sekitar umur 20 tahunan, nenek pernah hamil buah anggur (darahnya warna anggur,red) gitu, tapi saat diperiksa dan dikorek-korek tidak ditemukan adanya janin tersebut. Mungkin itu salah satu penyebabnya,” ungkap Susanti lagi.

Nenek Tun Nyak Tun, kata Susanti, memang pernah mengeluhkan sakit di bagian perut.

Kendati demikian, aktivitas kerjanya di mengelola kebun karet bersama suami tetap seperti biasa. “Nenak dan kakeklah yang mengelola kebun karet ini,’’ ujarnya.

‘‘Beliau tidak mau diperiksa ke dokter, bukan terkendala biaya, nenek kan juga punya BPJS, alasan beliau, lantaran takut dan cemas,’‘ pungkasnya.

Sementara itu, Tun Nyak Tun sampai kemarinmasih ditunggui oleh suaminya Khalid dan putranya Sumadi (33) di ruang Instalasi Intensive Care Unit (IICU) RSUD Raden Mataher Jambi.

Sumadi yang ditemui Jambi Ekspres di teras ruang IICU kemarin siang (8/3) bertutur, selama ini ibunya tidak pernah mengeluhkan apa yang dialaminya itu.

Diakuinya memang sejak lama telah mengetahui ada benjolan di perut ibunya.

Namun hal tersebut diabaikan sebab sang ibu menjalankan aktivitas seperti biasa.

“Sakitnya itu nggak dirasa, orang ibu setiap hari masih ke kebun. Kadang –kadang juga masih main voli di dekat rumah,” tuturnya.

Ketika ditanyakan bagaimana peraasaannya mengetahui ada bayi yang telah mengeras di perut ibunya, Sumadi dan sang ayah mengaku terkejut, karena selama ini ibunya tidak pernah mengandung.

‘’Dulu ibunya memang pernah hamil, tapi keguguran. Kalau nggak salah pas dia (Sumadi, Red) SMP,” timpal Khalid.

Diteruskan oleh Sumadi, pasca ibunya keguguran, kandunganya telah dibersihkan (kuret) di Rumah Sakit Budhi Graha.

Dengan kejadian yang dialami ibunya ini, Sumadi yang merupakan putra semata wayang Tun Nyak Tun dan Kholid bingung dan tidak mengetahui kapan hal ini mulai dialami. Pasalnya tidak ada keluhan terucap dari bibir ibu tercintanya itu.

BACA: Langka! Dikeluarkan dari Kandungan, Bayi Sudah Membatu

Menurutnya, saat ini dia bersama sang ayah telah lega dengan keadaan sang ibu, meski harus dirawat secara intensif di ruang IICU.

Dikatakanya, infus masih di pasang oleh dokter, kini Tun Nyak Tun sudah bisa diajak berkomunikasi meski belum terlalu lancar.(*)


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler