Nenek-Nenek Juga Sudah Tahu 9 Desember Pilkada Serentak

Kamis, 06 Agustus 2015 – 16:12 WIB
Siti Zuhro. Foto: dok/JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA - Peneliti politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Profesor Siti Zuhro meminta Komisi Pemilihan Umum (KPU) jangan hanya bekerja dalam aspek tekstual. Namun juga harus mampu melakukan sesuatu dalam koridor kontekstual.

"KPU jangan hanya melakoni tugasnya secara tekstual, tetapi juga harus kontekstual," kata Siti Zuhro, saat berdiskusi, di pressroom DPR, Senayan Jakarta, Kamis (6/8).

BACA JUGA: Buwas Janji Bongkar Otak Perdagangan ABK Myanmar

Kalau hanya bekerja dalam tekstual lanjutnya, KPU kerjanya hanya akan membuat spanduk pilkada serentak. Kalau tesktual, kerja KPU hanya bikin spanduk panjang tulisannya "Ingat 9 Desember 2015 Pilkada Serentak".

"Soal spanduk pilkada serentak 9 Desember, nenek-nenek juga tahu dan bocah taman kanak-kanak juga bisa bikin spanduk," tegasnya.

BACA JUGA: Bung Karno Pun jadi Saksi Bisu Pelantikan Anggota Komisi Kejaksaan

Tapi kalau bekerja dalam konteks lanjutnya, pasti KPU akan bersikap akomodatif dalam menyerap berbagai masukan demi kebaikan pilkada serentak. "Kalau itu sepanjang kebaikan, KPU jangan ragu mengakomodasinya," pungkas Siti Zuhro. (fas/jpnn)

BACA JUGA: OC Kaligis Lapor ke Bareskrim, Bang Johan Tak Takut

BACA ARTIKEL LAINNYA... Tok..Tok..Tok! 7 Daerah Dapat Ekstra Time Pendaftaran Balon Kada


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler