Nenek-nenek Sediakan Tempat Penuntas Syahwat

Kamis, 14 Februari 2013 – 08:40 WIB
PALEMBANG – Aparat Unit Reskrim Polsekta IT I, kembali menggerebek bisnis rumahan yang menyewakan kamar untuk menuntaskan syahwat, di Jl Rengas, RT 20, Kelurahan 20 Ilir, Kecamatan IT I.

Sebelumnya, Minggu (14/1), menangkap Agustila (55), bapak 12 anak yang menyewakan dua kamar di rumahnya sebagai tempat ”eksekusi” pekerja seks komersial (PSK) dan pria hidung belangnya.

Nah, Selasa malam (12/2), giliran tetangga Agustila, yang ditangkap dalam kasus yang sama. Kini, Nurkomah (48), nenek tujuh cucu yang terlibat bisnis prostitusi terselubung itu.

Selain dirinya, polisi juga mendapati pasangan Mira (20) dan Ali (32) yang sedang berduaan dalam kamar. Kapolsekta IT I Palembang  Kompol Deddy Adrianto, melalui Kanit Reskrim Ipda Bobby Eltarik, menduga Nurkomah juga bertindak sebagai mucikari.

Kepada tersangka, polisi menjeratnya dengan Pasal 296 KUHP dan 506 KUHP, yang ancaman hukumannya paling lama satu tahun empat bulan. “Pasal 296 KUHP karena diduga dengan sengaja mengadakan atau memudahkan perbuatan cabul dengan orang lain, sementara Pasal 506 KUHP karena sebagai mucikari (souteneur) mengambil untung dari pelacuran perempuan,” terang Bobby.

“Sebenarnyo sudah dua bulan tutup Pak, dari edaran Kapolresta. Aku lagi tidur, pas polisi dating. Memang di kamar itu ado Mira dengan cowoknyo. Cuma duo kamar yang kusewake, Rp15 ribu sekali pakai,” kata tersangka Nurkomah, yang mengaku sudah berpisah dengan suaminya sejak tiga tahun lalu.

Selain bekerja di sebuah toko manisan di kawasan Kalidoni, tersangka Nurkomah berdalih terpaksa menyewakan kamar di rumahnya, untuk menambah kebutuhan ekonomi keluarganya. 

” Paling banyak dua kali pak dalam satu hari tu (kamarnya disewa,red). Idak seringlah. Cuma kamar biaso itu tu pak, ado kasur, alas tiker, namonyo la ditutup pak. Tapi aku dak tahu nian kalo kemarin Mira tu datang,” akunya.

Sementara itu, Mira mengaku baru kali ini dirinya menjajakan diri. Itupun lantaran ditawari oleh temannya Yuli. Mira yang tinggal mengontrak di kawasan Lemabang ini pun tak menyangka jika dirinya ikut digelandang meski belum sempat berbuat mesum dengan Ali yang membokingnya.

”Ditawari kawan kak, aku butuh duit. Baru datang di rumah itu, belum sempat ngapo – ngapo. Baru buka baju, polisi sudah datang,” aku Mira, yang hanya tamatan SMP. (aja/air)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Dua Ibu Selamat, Satu Hilang ke Malaysia

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler