Ya, terkuak sudah identitas mayat perempuan di Kamar 004 Hotel Lestari Binjai yang ditemukan Senin (13/8) lalu. Ida, wanita nahas itu, adalah pedagang di Pasar Tavip Binjai. Pembunuhnya diyakini kuat adalah brondong alias lelaki muda selingkuhan wanita 4 anak dan 3 cucu itu.
Identitas Ida terkuak setelah suaminya, Kunanto (45) dan adik Ida, Ucok (34) mendatangi RSU Pirngadi Medan, Senin (13/8) jelang tengah malam lalu. Mereka datang karena mendengar kabar pembunuh perempuan di Hotel Lestari Binjai. Nah, Ida sendiri belum pulang ke rumah.
Untuk memastikan apakah perempuan yang dibunuh itu Ida, mereka datang langsung ke rumah sakit milik Pemko Medan itu. Namun, karena sudah larut, mereka pulang dan kembali esok paginya. Usai jalani otopsi, jasad Ida disemayamkan di rumah duka dan diwarnai isak tangis anak cucu dan kerabatnya.
Sayang, keluarga enggan berkomentar soal kematian Ida. Mereka terlihat hanyut dalam duka. Kabarnya, sebelum ditemukan tewas, Ida berangkat dari rumah dengan membawa uang jutaan rupiah hasil jualan dan kalung emas 7 gram. Saat mayatnya ditemukan, uang dan kalung itu tak lagi ada.
“Keluarga memang tertutup dengan warga sekitar tentang kesehariannya. Memang terhendus kabar miring kalau Ida tengah menjalin hubungan dengan pria idaman lain yang umurnnya lebih muda darinya,” kata salah seorang tetangga yang akrab di panggil Atok, diamini oleh warga lain.
Bahkan kabar tak sedap itu berhembus sekitar setahun belakangan ini. Oleh karena itulah, kerap terjadi cekcok mulut antara korban dan suaminnya. Namun, kebenaran kabar tersebut tidak diambil pusing oleh warga sekitar enggan mencampuri urusan keluarga korban.
“Kalau kita lihat, cekcok antara keduannya dalam batas wajar sebagai suami istri. Hampir tiap suaminya pulang menggalas, pertengkaran terjadi. Namun, setelah beberapa menit cekcok, mereka terlihat akrab lagi,” kata pria berbadan kurus dan berkulit hitam ini.
“Dia kerap datang ke rumah kami kalau cekcok dengan suaminya. Namun, kami tidak mencampuri kali urusan mereka. Kami hanya menasehatinya saja, jangan sampai mengambil tindakan bodoh,” terangnya. Hal senada disampaikan abang ipar Ida, Nono (47). Pria berkulit hitam ini juga sempat mendengar jika adik iparnnya itu memiliki pria idaman lain yang lebih muda.
“Ada sih dengar-dengar dari warga sekitar. Tapi, benar atau tidaknya kita juga gak tahu. Karena, baik adikku dan adik iparku serta anak-anaknya, tertutup. Aku sendiri, tidak mau kali mencampuri, nanti gak enak jadinya kalau terlalu dicampuri,” cetusnya. “Kami hanya berharap polisi cepat mengamankan tersangka dan menghukumnnya seberat-beratnya,” terang Nono.
Ida sendiri diketahui warga kerap bepergian pada Sabtu atau Minggu siang. “Memang setiap hari Sabtu dan Minggu, korban kerap pergi dari rumah. Tapi, asal ditanya, mengaku pergi jalan-jalan. Sewaktu sebelum ditemukan tewas, dia juga pergi hari Minggu, siang dan tidak kembali lagi ke rumah,” ucap tetangga Ida.
“Biasanya, dia berjualan di Pasar Tavip mulai jam 3 pagi sampai jam 7 pagi. Selebihnnya, korban banyak menghabiskan waktu di rumah mengurus anak dan suaminya,” tegasnya kembali.
Kasat Reskrim Polres Binjai, AKP Aris Fianto mengaku pihaknya belum menemukan petunjuk berarti yang mengarah ke pelaku. “Sejauh ini kita masih mengetahui identitas korban saja. Kita akan berusaha mengamankan tersangka pelaku pembunuhan. Dari keterangan saksi dua orang pegawai hotel, kita masih tersus menyelusuri dan mendalami kasus ini,” kata Aris Fianto.
“Untuk saat ini belum kita mintai keterangan dari keluarga. Kita lihat sendiri mereka tengah berduka. Mungkin beberapa hari lagi akan kita mintai keterangan, guna mengetahui korban dekat dengan siapa belakangan ini, untuk menjurus ke pelaku. Karena kita menduga, pelaku tak lain adalah orang yang dikenalnya,” tegas AKP Aris Fianto.
Sementara, dari keterangan roomboy yang melihat Ida datang bersama teman prianya, mengaku ciri-ciri pria itu berpenampilan mirip anak punk. “Berbadan kurus, berambut jigrak seperti anak punk dan berkulit hitam serta memakai celana pendek jeans,” kata Hendri, roomboy yang mengantar pasangan itu masuk ke kamar.
Sementara, tim forensik RSU Pirngadi, dr Herianto menjelaskan, ada dijumpai resapan yang luas dari daerah kepala dan daerah leher, daerah bahu kiri serta perut sekitar pinggang ditemukan jejas. Juga dijumpai jaringan organ, yang dijumpai resapan darah pada ginjal, pada otak ada resapan darah.
"Penyebab kematian korban jelas, adanya tanda-tanda penurunan kadar aksi oksigen sehingga menimbulkan peningkatan karmon monoksida di dalam darah dan jaringan yang menyebabkan kematian. Jelasnya, korban tewas akibat mati lemas (Asfiksia)," urainya.
Lanjut dr Herianto, dalam pemeriksaan juga ditemukan siagnosisnya titik pendarahan di daerah mata, yaitu di kelopak bagian dalam mata dan dijumpai bibir berwarna kebiruan juga dijumpai jari tangan dan kaki juga membiru, menurut dugaan pemeriksaan korban tewas 6 jam sebelum ditemukan.(bam/bay/joe)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dukun Palsu dan Oknum PNS Jadi Tersangka
Redaktur : Tim Redaksi