jpnn.com, JAKARTA - Partai Gerindra tidak kaget dengan aksi pendukung Jokowi yang melaporkan politisi PKS Mardani Ali Sera, Isa Anshari dan salah seorang aktivis gerakan #2019GantiPresiden Neno Warisman ke polisi.
Menurut Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Sufmi Dasco, langkah hukum yang ditempuh pendukung Jokowi merupakan strategi dan upaya memecah konsentrasi kubu Prabowo Subianto.
BACA JUGA: Ajakan Zulkifli saat Berpidato di Hadapan Presiden Jokowi
"Itu bagian dari strategi mereka untuk alihkan perhatian," kata Sufmi kepada para pengacara yang tergabung dalam Advokat Cinta Tanah Air (ACTA) seperti yang dilansir RMOL (Jawa Pos Group).
Lihat: Emak Militan Jokowi Polisikan Mardani Ali dan Neno Warisman
BACA JUGA: Ssttt, Ada Inisial M untuk Pimpin Tim Sukses Jokowi-Maruf
Karenanya Sufmi meminta relawan ACTA tidak pecah konsentrasi. Dia memperkirakan laporan terhadap Mardani Ali Sera dan Neno Warisman bukan upaya satu-satunya yang akan dilakukan kubu Jokowi mengganggu pemenangan Prabowo.
"Nanti ada strategi-strategi lain yang mereka lakukan dan buat kita tidak fokus. Kita gak boleh kalah oleh kecurangan," tegas Sufmi.
BACA JUGA: Omongan Mahfud MD Diakui Menggerus Suara Jokowi
Mardani dan Neno dilaporkan ke Bareskrim Polri oleh Ketua Umum Relawan Emak Militan Jokowi Indonesia (EMJI) Djati Erna Sahara dengan tuduhan ujaran kebencian (hate speech).
Barang bukti untuk memperkuat laporan yang dibawa Djati berupa video yang menampilkan kampanye #2019gantipresiden pada tanggal 6 Mei 2018 saat kampanye di Monas serta tanggal 29 Juli 2018 saat kampanye di kota Batam.
"Upaya-upaya mereka itu seolah-seolah mereka ingin menghalangi Pak Jokowi untuk dipilih kembali. Dan mereka memprovokasi masyarakat untuk tidak memilih beliau (Joko Widodo)," tutur Djati. (jpnn/rmol/dem)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Prabowo - Sandi Bertemu JK, Ini yang Dibahas
Redaktur : Tim Redaksi