Neta IPW Mengingatkan Jajaran Intelijen, Ada Potensi Aksi Mengerikan di Akhir Tahun

Selasa, 24 November 2020 – 17:43 WIB
Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane. Foto: YouTube JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Presidium IPW (Indonesia Police Watch) Neta S Pane mengatakan meningkatnya aksi kerumunan massa dan meluasnya gerakan intoleransi belakangan ini telah membuat kelompok radikal dan jaringan terorisme memiliki kesempatan untuk beraksi.

Karena itu, Neta mengingatkan polisi, khususnya jajaran intelijen dan Densus 88 Antiteror serta Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) untuk mewaspadai aksi teror menjelang akhir tahun.

BACA JUGA: Tim Intelijen Gabungan Berhasil Menangkap Pak Sarpin, Tepuk Tangan dong!

"Dari pendataan IPW, simpatisan ormas yang sering melakukan kerumunan massa pernah ada yang terlibat dalam aksi terorisme. Di 2017 jumlah mereka yang ditangkap Polri mencapai 37 orang dari berbagai daerah. Beberapa di antaranya sempat ditahan di Nusa Kambangan, Gunung Sindur di Kabupaten Bogor dan lapas lainnya," ujar Neta Pane, Selasa (24/11).

Ia mengatakan para simpatisan ormas yang pernah ditahan pada 2017 itu kini telah bebas dan tidak terlacak keberadaannya.

BACA JUGA: Teroris dan Ekstremis Mulai Gunakan COVID-19 Sebagai Senjata, Modusnya Mengerikan

Neta khawatir para mantan napi tersebut kembali bermanuver melakukan aksi teror memanfaatkan meluasnya aksi kerumunan massa dan gerakan intoleransi belakangan ini.

Dia menyebut, narapidana terorisme yang tersebar di sejumlah lembaga pemasyarakatan berjumlah lebih dari 500 orang.

BACA JUGA: Terduga Teroris Jaringan JI Dibekuk, Perannya Sebagai Donatur dan Fasilitator ke Suriah

Mereka yang telah dinyatakan bebas memperoleh binaan dari pemerintah melalui program deradikalisasi.

Namun Pane mengingatkan bahwa terdapat pula mantan napi yang saat ini tidak terlacak keberadaannya dan berpotensi melakukan aksi teror.

"Para mantan napi yang tidak terlacak keberadaannya memang perlu diwaspadai agar tidak bermanuver untuk melakukan aksi teror kembali," kata dia.

Lebih lanjut, dia juga mengingatkan kepada kepala Badan Intelijen Keamanan Kepolisian Indonesia untuk bekerja ekstra keras mencermati hal tersebut agar polisi tidak kecolongan.

"Menjelang akhir tahun ini Baintelkam Polri perlu memetakan situasi dan kondisi yang ada sehingga situasi Kamtibmas benar-benar terkendali," ujar Neta Pane. (antara/jpnn)

Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler