jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi iX DPR Netty Prasetiyani Heryawan mempertanyakan tindak lanjut pengusutan kasus penyerangan terhadap tenaga kesehatan (nakes) oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Distrik Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua.
Politikus PKS itu meminta pemerintah mengusut dan menindaklanjuti kasus itu hingga tuntas.
BACA JUGA: Bamsoet: Sekali Lagi Saya Tegaskan, Sikat Habis KKB
“Tenaga kesehatan dan fasilitas kesehatan merupakan wilayah sakral yang terlarang disentuh dalam konflik apa pun,” kata Netty Prasetiyani Aher dalam keterangan persnya, Minggu (19/9).
Netty pun meminta dilakukan evaluasi tentang jaminan keamanan dan perlindungan kepada nakes yang bertugas di wilayah konflik.
BACA JUGA: Gus Jazil: KKB Kelompok Kecil tetapi Sangat Mengganggu
Terlebih lagi, kata alumnus Universitas Indonesia (UI) itu, Indonesia saat ini sedang berhadapan dengan Covid-19.
Nakes tentu menjadi satu unsur penting mengendalikan virus SARS-Cov-2, itu.
BACA JUGA: Begini Kondisi Terkini Empat Nakes yang Dianiaya KKB di Papua
"Perlindungan dan jaminan keamanan bagi seluruh warga negara merupakan amanat konstitusi," ungkap Netty.
Selain itu, lanjut dia, pemerintah harus memberikan dukungan dan santunan bagi nakes yang diserang KKB.
Keluarga para nakes yang menjadi korban penyerangan juga perlu diperhatikan pemerintah.
Menurut dia, penting pemerintah menunjukkan perhatian kepada nakes korban penyerangan.
"Jangan sampai insiden ini membuat nakes menolak bertugas di wilayah terpencil dan konflik karena merasa tidak aman," beber Netty.
Kementerian Kesehatan dan Ikatan Dokter Indonesia menyampaikan rasa dukacita dan menyesalkan peristiwa penyerangan yang dialami nakes di Distrik Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua.
Terlebih lagi, satu nakes dinyatakan meninggal dunia setelah penyerangan yang diduga dilakukan oleh KKB di Papua.
''Kami sangat menyayangkan peristiwa yang terjadi, sehingga Saudari Gabriela Meilan gugur dalam melaksanakan tugas,'' kata Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Kemenkes Widyawati melalui pernyataan tertulis yang diterima di Jakarta Kamis malam.
Kemenkes RI sebelumnya menerima informasi dari Polda Papua terkait dengan tindakan kekerasan yang melibatkan KKB terhadap sepuluh nakes. Sebanyak delapan orang sudah memperoleh perlindungan di Pos TNI.
"Sebelumnya sebanyak dua orang tenaga kesehatan dinyatakan ditahan oleh KKB, tetapi setelah dilakukan pencarian oleh TNI-Polri, satu orang berhasil ditemukan dalam keadaan hidup dan satu lagi dalam kondisi meninggal dunia dan saat ini masih menunggu proses evakuasi," katanya. (ast/jpnn)
Video Terpopuler Hari ini:
Redaktur : Boy
Reporter : Aristo Setiawan