Nevi Beberkan Makna Hari Kartini di Era Pandemi Bagi Perempuan Minang

Rabu, 21 April 2021 – 05:59 WIB
Anggota DPR RI dari PKS Hj Nevi Zuarina. Foto: Humas FPKS DPR RIhar

jpnn.com, JAKARTA - Anggota DPR RI dari PKS Hj Nevi Zuarina memandang peran penting perempuan bagi yang merayakan Hari Kartini di era pandemi Covid-19 ini di tengah keluarga dan masyarakat adalah bersyukur kepada Allah SWT atas kemuliaan yang diberikan-Nya.

Anggota DPR RI dari PKS Hj Nevi Zuarina memandang peran penting perempuan bagi yang merayakan Hari Kartini di era pandemi Covid-19 ini di tengah keluarga dan masyarakat adalah bersyukur kepada Allah SWT atas kemuliaan yang diberikan-Nya.

BACA JUGA: Menpora Ajak Tiga Perempuan Hebat Ini Berbagi Pengalaman Saat Momen Peringatan Hari Kartini

Hal ini terbukti dari Al-qur’an yang menyebut perempuan dengan Annisa’ atau Ummahat. Maknanya sama dengan ibu, atau “Ikutan Bagi Umat” dan tiang suatu negeri.

“Masyarakat yang baik lahir dari Ibu yang baik. “Ibu (an-Nisa’) adalah tiang negeri” (al Hadist). Jika kaum perempuan dalam suatu negeri berbudi pekerti baik (shalihah), niscaya akan sejahtera negeri itu",” ujar Nevi dalam keterangan pers pada Rabu (21/4).

BACA JUGA: Peringati Hari Kartini, Menpora Gali Inspirasi Dari Atlet Putri Indonesia Berprestasi

Politikus PKS ini melihat relevansinya dengan makna Hari Kartini di era pandemi ini adalah bagaimana setiap insan perempuan Indonesia harus dapat menyelami sejarah kehidupan Ibu Kartini yang bisa menjadi tauladan bagi kaum perempuan Indonesia.

Dia menambahkan salah satu karakter Kartini adalah ketekunannya dalam melakukan perubahan. Para perempuan dengan konsep sisterhood, saling bekerjasama, juga dapat melakukan banyak hal yang positif untuk mengatasi pandemi ini.

BACA JUGA: Nevi Zuarina Serap Aspirasi Masyarakat di Daerah Pemilihannya

“Modalitas sisterhood, bekerja dengan hati serta profesional, sebagaimana dicontohkan oleh komunitas atau organisasi perempuan yang ada di Nusantara ini akan membantu mengadang Covid-19 ini secara signifikan,” kata Nevi.

Hal ini sejalan dengan teori perbedaan yang menjelaskan bahwa laki-laki dan perempuan itu mempunyai keunikan sendiri-sendiri yang saling melengkapi, perempuan itu bekerja dengan hati, mempunyai jiwa keibuan yang selalu ingin melindungi anaknya, memberikan kehangatan pada anak-anaknya, dekat dengan alam, kelekatan dalam sisterhood, dan karakter positif lainnya yang berbeda dengan laki-laki.

Legislator asal Sumbar ini melanjutkan Dalam Pandangan Syarak (Syariat Agama Islam) disebutkan ad-dunya mata’un, wa khairu mata’iha al mar’ah as-shalihah artinya perhiasan paling indah adalah perempuan saleh (perempuan yang istiqamah pada peran dan konsekwen dengan citra-nya).

"Risalah Agama mengutamakan pendidikan akhlaq. Sebuah bangsa akan tegak dengan kokoh karena etika moral dan akhlaknya. Etika dan moral itu dibentuk oleh budaya dan ajaran agama. Moral anak bangsa yang rusak, membuat bangsa terkoyak,” tegasnya.

Aktivis perempuan PKS ini mengatakan Rumah tangga sebagai extended family (inti keluarga besar) dalam budaya Minangkabau menjaga dan mencetak generasi bermoral, dengan filosofi yang jelas, Adat bersendi syarak – syarak bersendi Kitabullah.

Kaum perempuan (bundo kanduang, pemilik suku) berperan mendidik, menjaga nikmat Allah. Kaum lelaki (pemilik nasab), membentuk generasi berdisiplin. Kedua peran ini menjadi satu di dalam tatanan pergaulan masyarakat adat, dengan kekerabatan yang kuat.

"Saya mendalami apa yang menjadi kelebihan sosok Kartini di zamannya di mana sosoknya telah menginspirasi perempuan Indonesia hingga sekarang ini di antaranya adalah cara pandangnya yang jauh ke depan,” kata Nevi.

Menurut Nevi, jika Kartini bisa menjangkau dunia, dalam belenggu tradisi Jawa yang ketat dan lingkungan sosial, melalui surat-surat yang dia tulis. Kita sebagai  perempuan di masa sekarang bisa memanfaatkan media sosial secara kreatif misalnya untuk menulis, membuat karya seni, hingga jelajah kuliner.

“Kartini merupakan panutan setiap perempuan Indonesia dan menginspirasi  kita melalui pendekatan cinta kasih, compassion, terhadap kesetaraan dan  kemanusiaan,” tutup Nevi Zuairina.(fri/jpnn)

Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?


Redaktur & Reporter : Friederich

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler