New Normal, Tsamara Amany: Buka Sekolah Terlalu Riskan

Jumat, 29 Mei 2020 – 21:02 WIB
Tsamara Amany. Foto dok jpnn

jpnn.com, JAKARTA - Politikus Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Tsamara Amany berkicau di Twitter soal rencana pemerintah memberlakukan 'New Normal' setelah pembatasan sosial berskala besar (PSBB) nantinya berakhir. Tsamara mengingatkan pentingnya prioritas dalam merencanakan sebuah kebijakan publik.

"Planning kebijakan publik butuh prioritas. Buka datanya. Sektor mana yang paling terdampak PHK," kicau akun @TsamaraDKI, Jumat (29/5).

BACA JUGA: Dukung Usulan Ganjar soal Gaji ASN, Tsamara Amany: Sebaiknya Potong Tunjangan

Ketua DPP PSI menyertakan sebuah tautan berita yang mengangkat judul 'Sektor Industri Mana yang Menjadi Penyumbang PHK Terbesar'. Berdasarkan data dalam berita tersebut, kata Tsamara, manufaktur merupakan sektor yang paling terdampak, banyak karyawan yang di PHK.

"Kalau dari data di link ini, sektor manufaktur. Itu saja dulu jadi fokus New Normal," twit @TsamaraDKI.

BACA JUGA: Benarkah Mr B Kekasih Baru Tata Janeeta Adalah Brotoseno?

Politikus berwajah cantik ini mengingatkan, tidak mungkin memuaskan semua pihak. Dia juga menilai dengan membuka kembali kelas belajar mengajar secara tetap muka langsung disiapin kelas-kelas, terlalu riskan dilakukan saat ini.

"Memang kita tak bisa puaskan semua orang. Buka sekolah terlalu riskan," kicaunya.

BACA JUGA: New Normal, Melanie Subono: Selamatkan Diri Kalian Sendiri

Pada kicauan lainnya, Tsamara mengungkapkan alasan agar sekolah tidak buru-buru dibuka kembali. Karena menyadari anak-anak tidak akan mudah untuk senantiasa menjaga jarak dengan teman saat berada di sekolah.

"Ya pastinya. Selama tidak ada vaksin, kemungkinan itu pasti ada. Tapi orang dewasa bisa diberi edukasi social distancing, pakai masker, cuci tangan, dsb. Nggak semudah itu kan untuk anak2? Apalagi yg masih TK & SD," twit @TsamaraDKI.

Kicauan Tsamara ditanggapi secara beragam oleh warganet. Di antaranya mendukung dengan sejumlah catatan.

"Memang. Tapi di sisi lain juga muncul pendapat2 seperti : anak2 semakin bosan & stres, dana kuota semakin tidak ada. Tapi mbak benar. Secara kesehatan memang harus nunggu vaksin. Semoga secepatnya ada. Kalau anak2 harus menunggu tahun depan untuk sekolah, pasti berat," kicau @anggit_pange.(gir/jpnn)


Redaktur & Reporter : Ken Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler