NFT, Masa Depan Menjanjikan Bagi Industri Kreatif

Sabtu, 07 Agustus 2021 – 10:35 WIB
Ilustrasi pengguna Tokomall. Foto: Tokocrypto

jpnn.com, JAKARTA - Tokocrypto akan meluncurkan platform Non-Fungible Token atau NFT marketplace bernama TokoMall pada pertengahan Agustus 2021.

"Kehadiran TokoMall itu diharapkan bisa menjadi wadah bagi kreator lokal Indonesia di berbagai kategori untuk memamerkan karyanya dan menjangkau pasar yang lebih luas," kata Chung Ying Lai, Chief Strategy Officer Tokocrypto dalam siaran pers, Sabtu (7/8).

BACA JUGA: Luna Maya Digandeng Perusahaan Jepang Rilis NFT

Sebelum peluncurannya, Tokocrypto mengundang para NFT untuk bergabung dan melakukan pre sign-ups.

“Dalam pre sign-ups ini terdapat kesempatan untuk mendapatkan total hadiah USD 7.000 dan 30 NFT merchandise dari beberapa official merchant partner," ujarnya.

BACA JUGA: Aset Crypto Menggiurkan, Wamendag: Ini Peluang Besar

Chung Ying Lai memaparkan, NFT bisa menjadi pilihan bagi para kreator dimasa pandemi ini untuk tetap berkreasi dan produktif memasarkan karyanya dalam format digital dengan tetap menjamin keasliannya. 

"Kami membuka kesempatan bagi para kreator atau artist baik di kategori lifestyle, kreatif, games dan lainnya untuk bergabung di TokoMall," tuturnya.

BACA JUGA: Terus Berinovasi, Tokocrypto Makin Berkembang

Beberapa merchant yang sudah bekerja sama antara lain Nevertoolavish, Banyan Core, Maximall Footwear, Si Juki, Karya Karsa, dan lainnya.

Pandu Sastrowardoyo, CEO DeBio Network, NFT Curator Unique One Network, dan Co-Founder Asosiasi Blockchain Indonesia mengatakan bahwa NFT dapat diartikan sebagai sertifikat kepemilikan dari sebuah aset digital, seperti foto, video, musik, gif, png, dan lainnya.

Menurutnya, NFT mulai hadir sejak 2014. "Popularitas NFT meroket sejak digital artist bernama Mike Winklemann atau lebih dikenal dengan Beeple menjual karyanya “Everyday: The First 5000 Days” dengan rekor penjualan termahal di balai lelang Christie’s dengan nilai USD 69.3 juta pada Maret lalu," katanya.

Pandu menerangkan, letak keunikan karya seni ada pada essence of rarity atau kelangkaan dari karya yang dijual oleh sang artist atau seniman.

"Kelangkaan dalam digital art ada pada titik dimana artist atau kreator melakukan minting karyanya dalam platform NFT," ujarnya. (jlo/jpnn)


Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler