Ngabuburit Ala Menpora bersama Pemeluk Jokowi dan Prabowo di Asian Games

Sabtu, 25 April 2020 – 22:28 WIB
Menpora Zainuddin Amali. Foto: Kemenpora

jpnn.com, JAKARTA - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali berbincang santai sembari ngabuburit secara daring bersama pasangan pesilat Hanifan Yudani Kusumah dan Pipiet Kamelia, Sabtu (25/4). Hanifan dan Pipiet merupakan peraih medali emas pada ajang Asian Games 2018.

Dalam bincang santai itu Menpora seolah menjadi pembawa acara yang melontarkan berbagai pertanyaan. “Hanifan salah satu andalan kita. Nah, bagaimana Hanifan bisa masuk dan tertarik di olahraga pencak silat? Cabang olahraga bela diri kan banyak,” tanya Menpora.

BACA JUGA: Menpora Umumkan PON XX Papua 2020 Ditunda Sampai Oktober 2021

Hanifan yang mendengar pertanyaan itu menjelaskan, dirinya tertarik menekuni pencak silat mengikuti jejak orang tuanya. Menurut Hanifan, orang tuanya ingin ada yang meneruskan kiprah di pencak silat.

Oleh karena itu Hanifan berlatih dan memutuskan untuk berkarier di olahraga pencak silat. “Awalnya mengikuti jejak orang tua. Berlatih, bersemangat, dan harus memiliki tekad. Kemudian ikut kejuaraan dan dipantau untuk mengikuti PON. Kemudian ikut latihan dan harus juga seleksi. Proses seleksi sangat ketat, bersaing dengan senior, dan teman sendiri,” ujarnya.

BACA JUGA: Cerita Hanifan, Pesilat yang Menyatukan Jokowi dan Prabowo

Dengan tekad yang kuat, Hanifan akhirnya lolos dan terus memulai kariernya sebagai seorang pesilat. Berbagai kejuaraan diikutinya, mulai Pekan Olahraga Nasional (PON) hingga Asian Games.

“Main di PON itu sangat luar biasa. Hanif merasa menjadi kuda hitam saat itu. Sebagai orang baru yang turun di level nasional, dan kaget. Tak sampai di situ, lalu puncaknya ikut di Asian Games. Sebelumnya, harus di seleksi lagi. Di Asian Games, kita berjuang sampai titik darah penghabisan,” terang Hanifan.

BACA JUGA: Terima Kasih Hanifan, Engkau Bukan Sekadar Juara

Menpora lantas bertanya kepada Hanifan mengenai perkembangan pencak silat di Indonesia. Apalagi, UNESCO menetapkan pencak silat sebagai warisan budaya tak benda dunia.

Hanifan berpendapat, pencak silat saat ini perkembangannya sangat baik. Dia ingin, pencak silat bisa terus dibesarkan.

“Pencak silat sangat baik perkembangannya. Kita ingin pencak silat ini kita besarkan. Hanifan selalu memberi arahan dan motivasi untuk adik-adik, jangan gengsi untuk belajar pencak silat. Kita jangan mau kalah dengan negara-negara lain,” jelasnya.

Pada kesempatan yang sama, Menpora mengapresiasi prestasi yang telah diraih Hanifan saat Asian Games 2018. Selain itu, Menpora juga memuji Hanifan yang begitu dinyatakan meraih medali emas Asian Games 2018 langsung berlari untuk memeluk Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Ketua Umum IPSI Prabowo Subianto secara bersamaan.

“Tidak mengerti bisa sampai memeluk (secara bersamaan). Sebelumnya, ada motivasi, awalnya saya kalah pada ronde saat itu. Kemudian Pak Jokowi datang, dan ada rasa beban bahkan beberapa detik fokus saya hilang. Bagaimana kalau saya kalah, apalagi ini kita tuan rumah. Saya enggak mau itu terjadi (kalah). Bagaimana saya harus menang. Saya beranikan untuk kejar poin, dan akhirnya bisa. Saya bangga dan bisa menang. Enggak menyangka bisa juara. Saya memutuskan untuk silaturahmi ke atas, ada Pak Jokowi, Pak Prabowo dan lainnya. Di situ adem, dan silaturahmi,” jelas Hanifan. 

Syahdan, Menpora juga bertanya soal asmara Hanifan dan Pipiet hingga akhirnya sejoli itu memutuskan menikah. Hanifan pun tertawa.

Menurut Hanifan, awalnya dirinya dan Pipiet hanya berteman, berbagi cerita hingga teknik. “Namun, waktu ke waktu ada rasa bagaimana bisa menjalankannya dengan serius. Sampai akhirnya menikah,” katanya.

Pipiet juga menceritakan hal sama. Pipiet menyebut Hanifan sangat aktif dan suka mengoreksi saat latihan.

“Hanifan kan tengil banget ya orangnya. Dia orangnya aktif. Sering misalnya latihan dia mengoreksi. Lalu ada rasa, dan akhirnya menikah. Saat Asian Games 2018, di situ kami sudah dekat. Lalu menikah setelah Asian Games 2018,” ujarnya.

Pada ujung ngabuburit itu Menpora berterima kasih kepada Hanifan dan Pipiet yang sudah berbagi cerita. Menpora mengharapkan cerita Hanifan dan Pipiet bisa menjadi inspirasi bagi banyak orang.(ikl/jpnn)


Redaktur & Reporter : Antoni

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler