JAKARTA - Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane, belum lama ini mendapat sejumlah laporan adanya seorang lelaki berinisial H yang mengaku anak angkat seorang pejabat tinggi Polri, berpangkat Komisaris Jenderal (Komjen).
Dari laporan menyebutkan H tidak hanya menakut-nakuti masyarakat biasa, tapi juga menakut-nakuti dan meminta uang kepada para perwira menengah (pamen) Polri di wilayah Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur dan beberapa di Sumatera.
"Lelaki asal Boyolali ini bermukim di Bekasi. Kemana-mana selalu membawa dua pucuk senjata api. Walau warga sipil, H selalu menakut-nakuti polisi di jajaran bawah, terutama para kapolres dan pejabat menengah di polda dan polres," ujarnya di Jakarta, Minggu (18/8).
Menurut Neta, H selalu mengancaman akan melaporkan pejabat polisi tersebut ke bapak angkatnya agar segera diganti dari jabatan yang ada. Itu ia lakukan dengan tujuan memeras atau meminta uang kepada korban.
"IPW sudah mengonfirmasikan soal ini kepada Komjen bersangkutan. Beliau mengatakan sama sekali tidak mengenal H. Pejabat tinggi Polri itu berjanji akan menindaklanjuti laporan tersebut," ujarnya.
Berkaitan dengan itu IPW mengimbau masyarakat dan mencermati kasus ini agar tidak mudah tertipu oleh H. Jajaran kepolisian menurut Neta harus segera bertindak tegas dan menangkap H, agar tidak banyak jatuh korban. Sebab apa yang dilakukan H sangat merusak citra Polri dan citra pejabat tinggi Polri.
Sepanjang 2013 ini kasus orang yang mengaku sebagai anak petinggi Polri atau anak jenderal sudah tiga kali terjadi. Juli lalu Febri mahasiswa Trisakti mengaku sebagai anak Kapolri Jenderal Timur Pradopo dan memaksa petugas untuk membuka portal Transjakarta di Galur, Jakpus.
"Awal 2013, M Ardinal yang sedang berdemo di depan Istana Merdeka bentrok dengan wartawan. Saat itu Ardinal yang juga mahasiswa Trisakti ini mengaku sebagai anak seorang Brigjen TNI," ujarnya.(gir/jpnn)
BACA JUGA: Patah Hati, Pemuda Gantung Diri di Pohon Jati
BACA ARTIKEL LAINNYA... Anak Bacok Bapak Hingga Tewas
Redaktur : Tim Redaksi