PANDAN- Berdalih bisa meloloskan seseorang menjadi PNS dan bidan pegawai tidak tetap (PTT), Fernando Siregar (43) meraup uang Rp49 juta dari orang yang diiming-imingkannya. Namun saat janjinya tidak terbukti, warga Hapesong, Batangtoru, Tapsel ini dijebloskan ke Mapolsek Pandan.
Yang menjadi korban penipuannya yakni P br Panggabean serta adik kandungya DC Panggabean, keduanya warga Lingkungan V, Kelurahan Sibuluan Nalambok, Tapteng. Tak terima ditipu, Sariani br Hutabarat (50) ibu dari kedua korban melaporkannya ke Mapolsek Pandan.
Kapolsek Pandan AKP H Edi Sidauruk, menuturkan, berdasarkan keterangan saksi-saksi, awalnya ibu korban mendapat informasi dari kerabatnya M br Sinaga, Rabu (2/5), ada seorang kenalannya yang dapat memasukkan putranya DC Panggabean sebagai PNS di Dishub Tapteng serta putrinya P br Panggabean sebagi bidan PTT di Taput.
Sariani pun tergiur dan bertemu dengan tersangka Fernando Siregar. Dalam pertemuan itu Fernando memulai triknya dan mengiming-imingkan bisa memasukkan kerja anak korban dengan syarat memberikan sejumlah uang. Korban pun harus memberikan uang sebesar Rp49 juta sebagai syarat agar kedua anaknya diberikan pekerjaan sebagai bidan PTT dan PNS Dihub. Uang itu pun akhirnya diberikan korban melalui transfer ke rekening dan sebagian lagi diberikan kontan.
“Dengan modus diuruskan menjadi bidan PTT di Taput serta PNS Dinas Perhubungan Tapteng, akhirnya Sariani memberikan uang Rp49 juta kepada Fernando,” tutur Edi Sidauruk saat ditemui di Mapolsek Pandan.
“Setelah dilakukan penyelidikan terhadap saksi-saksi dan bukti-bukti yang mengarah kepada tersangka serta didukung pengakuan tersangka atas perbuatannya, Fernando dijerat dengan Pasal 378 KUHPidana subsider 372 KUHPidana,” pungkasnya.
Sariani br Hutabarat saat dimintai keterangannya, kemarin menuturkan putranya DC Panggabean dimasukkan sebagai tenaga kerja sukarela (TKS) Dishub.
“Anakku diiming-imingi PNS Dishub, tetapi hanya sebagai Tenaga Kerja Sukarela (TKS). Sementara SK PNS yang dijanjikan tak kunjung jelas. Bahkan putriku P br Panggabean juga tidak jelas pekerjaan yang dijanjikan sebagai bidan PTT di Taput,” ungkapnya saat diwawancarai di rumahnya.
Karena itu, kata Sariani, dengan dibantu beberapa orang keluarga dekatnya, mereka mencari Fernando untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya. Setelah berhasil ditemukan, Fernando dibawa langsung ke Mapolsek Pandan. Sementara itu Fernando didampingi istrinya yang sedang hamil tua, saat hendak diwawancarai Metro Tapanuli (Grup JPNN), enggan berkomentar. (cr1)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Penembak Satpam IPB Sudah 12 Kali Beraksi
Redaktur : Tim Redaksi