jpnn.com, MEDAN - Seorang angota Brimob gadungan berpangkat Ajun Komisaris Polisi (AKP) berhasil diamankan jajaran Polsek Medan Area.
Pelaku berinisial AZKS alias Aldo, 16, warga Jalan Duyung No 34, Kelurahan Pandau Hulu II, Kecamatan Medan Area.
Aldo tertangkap basah saat menggunakan seragam Brimob gadungan lengkap dengan tulisan Detasemen VI, saat petugas Polsek Medan Area yang kebetulan sedang mengamankan aksi unjuk rasa di depan Thamrin Plaza, Jumat (30/11) siang tadi.
BACA JUGA: Terhimpit Masalah Ekonomi, Warga Medan Nekat Bakar Diri
Awal, polisi curiga melihat perilaku pria itu. Selanjutnya, petugas mendekati dan kemudian mengamankannya.
“Kita amankan pemuda itu, karena setelah ditanya mengaku bukan Brimob. Alasannya menggunakan uniform Brimob karena suka dengan polisi,” kata Plh Kanit Reskrim Polsek Medan Area, Ipda Syamsul Bahri.
BACA JUGA: Terungkap, Perampok Pembunuh ART Cuma Bawa Kabur Batu Akik
Dijelaskannya, Aldo menggunakan seragam Brimob untuk membela diri dari aksi kejahatan yang sering dialaminya. Menurutnya, kalau ada yang hendak berbuat jahat kepadanya, sudah takut duluan karena melihat seragam yang dikenakan.
“Sampai saat ini belum ada pihak-pihak yang merasa dirugikan dengan tindak-tanduk pemuda yang menggunakan seragam Brimob tersebut. Kita masih melakukan penyelidikan dan kalau dalam tempo 1×24 jam ditemukan adanya unsur pidana maka proses akan ditingkatkan,” papar Syamsul.
BACA JUGA: Tabung Gas 3 Kilogram Meledak, 4 Warga di Medan Terbakar
Sementara Aldo tak bisa banyak berbicara saat diinterogasi dari satuan mana dia berasal. Lantaran seragam Brimob dengan terdapat tulisan Detasemen VI yang dikenakannya tidak ada di Kota Medan.
Aldo mengaku, sebelum diamankan hendak ke salah satu toko di Thamrin Plaza untuk bertanya dengan temannya bagaimana cara berkomunikasi yang baik.
“Saya mau jumpai teman agar diberitahu cara berkomunikasi yang baik dengan klien, supaya bisa memberikan proposal dan sumbangan untuk klenteng,” aku Aldo.
Dia juga mengaku, alasan menggunakan seragam Brimob untuk menghindari perampokan yang pernah dialaminya di Kawasan Industri Medan (KIM) II beberapa waktu lalu.
“Saya pernah diganggu di daerah KIM II, jadi saya beli barang teknik seperti Bor, Gergaji dan mesin penghancur lantai. Kemudian saya menjual kembali ke kawasan industri. Pas ada pengantaran dan penagihan di daerah KIM, ketika pulang ada yang mengikuti karena mungkin sudah diketahui saya memegang uang penagihan. Jadi saya dirampok dan menderita kerugian hampir 25 Juta,” papar Aldo.
Sebelum paparan di Polsek Medan Area, beberapa kali Aldo seperti meneteskan air mata lantaran ketakutan akan masuk bui. Atas tindak-tanduknya menggunakan seragam Brimob gadungan.
“Saya sudah pernah 2 kali kena rampok dan terakhir menderita kerugian sekitar Rp25 juta. Makanya saya memakai seragam Brimob ini hanya untuk berjaga-jaga saja,” kata Aldo.
Dia menambahkan, bahwa seragam Brimob yang menurut pengakuannya didapatkan dari salah seorang teman dan tidak setiap hari digunakannya. Seragam Brimob hanya digunakannya sewaktu pergi ke wilayah KIM Medan menjumpai klien untuk menjual maupun mengambil upah penjualan.
“Tadi saya baru pulang dari KIM dan singgah ke Thamrin Plaza,” ucap Aldo.
Lebih lanjut, Aldo menceritakan bahwa sesungguhnya dia dari kecil memang bercita-cita ingin menjadi seorang Brimob, namun menurutnya hal itu mustahil. Lantaran ada beberapa hal yang menurutnya bakal menghentikan langkahnya menjadi seorang Brimob.
“Cita-cita saya mau jadi polisi tapi mustahil. Satu karena saya asli suku orang chinese. Kedua karena mata saya minus dan sudah minus 400. Makanya saya tidak mungkin jadi polisi,” tukasnya. (fir)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Perempuan Cantik Tertangkap Ngutil Pakaian, Modusnya Baru
Redaktur & Reporter : Budi