jpnn.com, JAKARTA - Pelajar SMK di Jakarta Timur berinisial AAP harus berurusan dengan jajaran Dittipid Siber Bareskrim Polri.
Pasalnya, dia sudah membuat geger karena nekat menghubungi Call Center Sucide Prevention Lifeline, sebuah layanan untuk mencegah seseorang melakukan bunuh diri di Amerika Serikat.
BACA JUGA: Sengaja Hantam Motor ke Truk, Embon Menolak untuk Ditolong
Karopenmas Divhumas Polri Brigjen Dedi Prasetyo mengatakan, AAP diperiksa karena mengaku akan bunuh diri dengan cara memotong urat nadi sebelum hari ulang tahun ke-17 pada 20 Februari 2019.
Hal itu disampaikan ke pihak call center Amerika Serikat. Atas hal tersebut, pihak call center AS menghubungi si pelajar dan memastikan keselamatannya.
BACA JUGA: 16 Negara Bagian Bersatu Menggugat Presiden Trump
Selain itu, AAP juga diminta konsultasi dulu dengan psikolog dan guru yang mengajar di sekolah.
Tak hanya itu, pihak call center AS juga meminta alamat si pelajar dan memberitahukannya kepada Atase Polri di Kedubes RI Washington DC.
BACA JUGA: Mr X Gantung Diri, Tinggalkan Surat Tilang di Celana
“Mendapat laporan, Kasubdit 3 Dittipidsiber Bareskrim Polri Kombes Kurniadi langsung meminta anggotanya untuk menyelamatkan anak itu,” sebut Dedi, Kamis (21/2).
Tak berapa lama, AAP kemudian ditemukan dalam keadaaan baik-baik saja. Kepada penyidik Bareskrim, AAP sengaja menghubungi call center AS dalam melaksanakan tugas sekolahnya yang berjudul 'Pengaruh Kesehatan Mental Dan Perilaku Terhadap Remaja'.
AAP ingin mengetahui seberapa cepat aparat menindaklanjuti laporannya, serta menguji kemampuan bahasa Inggrisnya.
"Dia terinspirasi melakukannya karena menonton serial TV yang berjudul “13 Reasons Why” yang menceritakan tentang call center yang melayani keluh kesah masyarakat," tandas Dedi. (cuy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pemuda Nekat Tabrakkan Diri ke Kereta Api
Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan