BIREUEN - Aksi penipuan dilakukan orang tak dikenal (OTK), kini mulai merambah Bireuen. Beberapa kepala Sekolah Dasar (SD) terkena imbasnya.
Mereka menyetor jutaan rupiah, demi membebaskan Kepala Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan (BKPP) BIreuen, yang disebut-sebut disandera pelaku.
Tak ingin korban berjatuhan lebih banyak, selanjutnya Kepala BKPP Drs M Isa melaporkan peristiwa ini ke Polsek Kota Juang, Minggu (26/5). Menurut M Isa, si OTK mengelabui korban dengan mengatakan dirinya telah disekap dan diculik. Selanjutnya mendatangi kepala sekolah SD, untuk meminta sejumlah uang.
"Supaya target percaya, pelaku menunjuk ID Card si pejabat, juga memperlihatkan data paket proyek bangun pagar SD, ditandatangani Sekda dan Kepala BKPP serta dibubuhi stempel notaris. Kejadian berlangsung pada 2 Mei lalu," terang M Isa.
Awalnya menimpa Kepsek SD 6 Jeumpa Said Adnan. Ditemui dua orang tak dikenal minta duit Rp1 juta dan diberikan cuma Rp500 ribu.
"Karena keadaannya genting, lantaran bilang saya disandera. Setelah uang dikasih, lalu pelaku pergi dan korban telpon ke saya bilang tebusan sudah diberikan. Saya tidak merasa ada apa-apa sangat terkejut, hingga meminta penjelasan langsung kepada korban. Begitu juga halnya dengan Kasek SDN 23 Peusangan, Huzaimah disatroni dua pria serupa. Berkaitan dengan proyek bangun pagar diteken Sekda Bireuen dan Kepala BKPP, serta ada stempel notaris. Mereka minta bantu uang Rp200 ribu guna bangun bendera. Tapi karena tak ada uang, cuma dikasi Rp50 ribu," jelas M Isa lagi.
Kapolsek Kota Juang yang dihubungi Metro Aceh (Grup JPNN) terkait pengaduan tersebut, mengaku sedang melakukan penyelidikan. (rah)
Mereka menyetor jutaan rupiah, demi membebaskan Kepala Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan (BKPP) BIreuen, yang disebut-sebut disandera pelaku.
Tak ingin korban berjatuhan lebih banyak, selanjutnya Kepala BKPP Drs M Isa melaporkan peristiwa ini ke Polsek Kota Juang, Minggu (26/5). Menurut M Isa, si OTK mengelabui korban dengan mengatakan dirinya telah disekap dan diculik. Selanjutnya mendatangi kepala sekolah SD, untuk meminta sejumlah uang.
"Supaya target percaya, pelaku menunjuk ID Card si pejabat, juga memperlihatkan data paket proyek bangun pagar SD, ditandatangani Sekda dan Kepala BKPP serta dibubuhi stempel notaris. Kejadian berlangsung pada 2 Mei lalu," terang M Isa.
Awalnya menimpa Kepsek SD 6 Jeumpa Said Adnan. Ditemui dua orang tak dikenal minta duit Rp1 juta dan diberikan cuma Rp500 ribu.
"Karena keadaannya genting, lantaran bilang saya disandera. Setelah uang dikasih, lalu pelaku pergi dan korban telpon ke saya bilang tebusan sudah diberikan. Saya tidak merasa ada apa-apa sangat terkejut, hingga meminta penjelasan langsung kepada korban. Begitu juga halnya dengan Kasek SDN 23 Peusangan, Huzaimah disatroni dua pria serupa. Berkaitan dengan proyek bangun pagar diteken Sekda Bireuen dan Kepala BKPP, serta ada stempel notaris. Mereka minta bantu uang Rp200 ribu guna bangun bendera. Tapi karena tak ada uang, cuma dikasi Rp50 ribu," jelas M Isa lagi.
Kapolsek Kota Juang yang dihubungi Metro Aceh (Grup JPNN) terkait pengaduan tersebut, mengaku sedang melakukan penyelidikan. (rah)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pasangan Selingkuh Ngeseks di Hutan, Eh..Digerebek
Redaktur : Tim Redaksi