SURABAYA - Hotel-hotel di Kota Surabaya dan kota lainnya, tampaknya, harus ekstrawaspada terhadap tamu-tamu yang menginap. Sebab, baru-baru ini Crown Prince Hotel di Jalan Basuki Rahmat, Surabaya, menjadi sasaran pencurian.
Tidak tanggung-tanggung, seorang tamu berhasil membawa kabur 15 laptop milik hotel setelah memesan tempat dan peralatan untuk keperluan seminar. Sebenarnya peristiwa tersebut sudah dilaporkan ke Polrestabes Surabaya pada awal bulan ini. Pihak hotel kehilangan laptop itu pada 31 Januari 2016.
Unit Jatanras Satreskrim Polrestabes Surabaya langsung bergerak. Dengan dipimpin AKP Ade Waroka, petugas berhasil menangkap pelaku bernama Aris Yordan. Warga Tamansari, Kabupaten Bangka Belitung, itu dibekuk di Apartemen Kemayoran, Jakarta Pusat, pada Minggu malam (7/2).
"Selama lima hari kami melakukan pengejaran hingga ke ibu kota," ujar Ade yang baru saja mendarat di Surabaya.
Penangkapan tersebut berhasil berkat rekaman closed circuit television (CCTV) dan identitas yang ditinggalkan pelaku di hotel. Petualangan Aris bermula saat dia check in seorang diri pada 29 Januari 2016 dan menginap di kamar 1915. Kepada pihak hotel, pria 25 tahun itu mengatakan akan mengadakan seminar berskala nasional yang diikuti beberapa petinggi perusahaan.
''Pelaku mengaku sebagai staf Ditjen Pajak dari Jakarta (pusat, Red)," tambah Ade.
Bermodal identitas palsu tersebut, Aris meminta pihak hotel memenuhi segala kebutuhannya. Antara lain, proyektor dan laptop berjumlah 15 unit sebagai penunjang kegiatan seminar. Pihak hotel pun bergerak cepat dan menyediakan seluruh peralatan yang dimaksud pada 30 Januari 2016. Karena sudah tersedia, Aris meminta laptop itu diantarkan ke kamarnya untuk diisi semacam software mengenai perpajakan. "Katanya untuk memperlancar edukasi pajak ke peserta seminar," jelas Ade.
Namun, pada hari yang sama sekitar pukul 18.00, Aris ternyata sudah check out dan pergi dengan naik taksi. Sepeninggal Aris, housekeeper membersihkan kamar. Karena housekeeper tidak menyadari bahwa ada barang hotel yang hilang, Aris pun berhasil kabur dengan aman.
Baru pada esok harinya, pihak manajemen menanyakan keberadaan tamu tersebut. Petugas hotel pun baru menyadari bahwa 15 laptop yang berada di kamar pelaku telah lenyap. Laptop itu diduga dibawa staf Ditjen Pajak gadungan tersebut.
Berdasar hasil pemeriksaan, Aris mengaku pernah melakukan aksi serupa di luar Surabaya. Antara lain, di Samarinda pada November 2015 di Hotel Aston serta Batam pada Desember 2015. Di Pekan Baru, Riau, dia beraksi dua kali, masing-masing di Hotel Dafam dan Hotel Arya Duta. Terakhir, dia beraksi di Hotel Crown Princes, Surabaya. Atas peristiwa tersebut, hotel bintang 4 dengan 21 lantai itu diperkirakan merugi Rp 50 juta-Rp 60 juta. (all/c7/ady/flo/jpnn).
BACA JUGA: 4 Remaja Pria Digerebek Sedang Sekamar Dengan 1 Wanita
BACA ARTIKEL LAINNYA... Longsor Dahsyat, Bocah Selamat setelah 3,5 Jam Tergeletak di Sawah
Redaktur : Tim Redaksi