BATAM - Belasan pelajar Sekolah Menengah Atas (SMA) di Batam yang masih mengenakan pakaian seragam sekolah, dengan bebasnya bermain biliar di Lucky Pool Bilard & Cafe Mitra Mall, Batuaji, Selasa (4/6). Mereka main biliar dengan alasan untuk menghilangkan stres di sekolah.
Ed, salah satu pelajar yang ikut bermain, mengatakan sehari belajar di sekolah butuh penyegaran untuk menghilangkan stres. “Kami hanya ingin mencari kesibukan lain, setelah seharian belajar di sekolah,” katanya seperti dilansir batampos.co.id.
Menurutnya, ia dan kawan-kawannya patungan untuk membayar sewa meja biliar. Selain itu, mereka juga menggelar taruhan, siapa yang kalah maka harus membayar sewa meja.
“Di sini kami bebas bermain, karena selain tempatnya tertutup juga jauh dari pantauan warga. Ya iseng-iseng aja, selain untuk komunikasi dengan teman-teman juga hilangkan stres,” katanya.
Pihak Lucky Pool Bilard & Cafe belum bersedia menanggapi adanya siswa berseragam yang keluyuran di tempat hiburan itu. Bahkan beberapa karyawan Lucky Pool Biliar & Cafe yang ditemui mengaku hanya menjalankan pekerjaan.
“Kami hanya bekerja di sini. Untuk masalah pelajar pakai seragam sekolah main biliar, silahkan tanya langsung kepada pihak managemen,” ujar salah satu karyawan biliar tersebut.
Sementara Kabid Pendidikan Menengah Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Batam, Andi Agung saat dihubungi mengaku akan segera menyampaikan hal itu ke pihak sekolah. Dengan demikian, tidak ada lagi pelajar keluyuran di tempat hiburan dengan seragam sekolah.
Andi mengatakan, sebenarnya Disdik Kota Batam sudah melakukan razia pelajar yang berkeliaran saat jam belajar dan juga mengenakan seragam sekolah ke mall, tempat niliar, game online, warnet dan tempat permainan lainnya. "Yang jelas kita akan beri tindakan sesuai dengan aturan agar melarang pelajar masuk mengenakan seragam sekolah. Selain itu juga melarang pelajar yang bermain dengan unsur judi," ujarnya.(jpnn)
Menurutnya, ia dan kawan-kawannya patungan untuk membayar sewa meja biliar. Selain itu, mereka juga menggelar taruhan, siapa yang kalah maka harus membayar sewa meja.
“Di sini kami bebas bermain, karena selain tempatnya tertutup juga jauh dari pantauan warga. Ya iseng-iseng aja, selain untuk komunikasi dengan teman-teman juga hilangkan stres,” katanya.
Pihak Lucky Pool Bilard & Cafe belum bersedia menanggapi adanya siswa berseragam yang keluyuran di tempat hiburan itu. Bahkan beberapa karyawan Lucky Pool Biliar & Cafe yang ditemui mengaku hanya menjalankan pekerjaan.
“Kami hanya bekerja di sini. Untuk masalah pelajar pakai seragam sekolah main biliar, silahkan tanya langsung kepada pihak managemen,” ujar salah satu karyawan biliar tersebut.
Sementara Kabid Pendidikan Menengah Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Batam, Andi Agung saat dihubungi mengaku akan segera menyampaikan hal itu ke pihak sekolah. Dengan demikian, tidak ada lagi pelajar keluyuran di tempat hiburan dengan seragam sekolah.
Andi mengatakan, sebenarnya Disdik Kota Batam sudah melakukan razia pelajar yang berkeliaran saat jam belajar dan juga mengenakan seragam sekolah ke mall, tempat niliar, game online, warnet dan tempat permainan lainnya. "Yang jelas kita akan beri tindakan sesuai dengan aturan agar melarang pelajar masuk mengenakan seragam sekolah. Selain itu juga melarang pelajar yang bermain dengan unsur judi," ujarnya.(jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Anggota Dewan Sebut BK Sering Bolos
Redaktur : Tim Redaksi