Ngakunya Diperkosa Perampok, Tapi Setelah "Anunya" Diperiksa, Ternyata...

Minggu, 24 Mei 2015 – 08:12 WIB

jpnn.com - KEDIRI - Misteri perampokan dan pemerkosaan yang sempat mengguncang heboh Kediri ternyata hanya rekayasa. Hal itu terungkap dari keterangan Siti Masrofah, 20, sang pembantu yang mengaku telah digagahi perampok.Ternyata, warga Desa Canggu, Kecamatan Badas itu juga yang merupakan otak dari rekayasa kasus. 

Kemarin (23/5) Kasatreskrim Polres Kediri AKP Nandu Dianata mengatakan bahwa peristiwa  fiktif itu terungkap setelah petugas melakukan rekonstruksi ulang dan penyelidikan lebih lanjut atas kejadian itu. 

BACA JUGA: Anggota TNI Dikibuli Pecinta Akik, Rp 130 Juta Melayang

''Kecurigaan awal, saat anggota meminta hendak melakukan pemeriksaan kepada SM (Siti Masrofah, Red), dia enggan memberikan keterangan,'' tuturnya. 

Karena curiga dengan sikap Siti, polisi melakukan olah ulang tempat kejadian perkara (TKP) untuk memastikan kronologi kejadiannya. ''Saat itu kami temukan banyak kejanggalan,'' ujar Nandu. 

BACA JUGA: Jaringan Sabu Digrebek di Warnet

Salah satunya, pelaku perampokan ternyata tak membawa kabur handphone milik Siti. Padahal, dalam keterangan awalnya, Siti mengaku menjadi korban pemerkosaan dan perampokan. Dia juga mengaku kehilangan uang Rp 500 ribu dalam kejadian tersebut. 

Selain itu, saat dibawa ke RSUD Pelem Pare, Siti awalnya sempat divisum. ''Memang ada luka di bagian alat vitalnya, tetapi indikasinya bukan pemerkosaan,'' terang Nandu. 

BACA JUGA: Begini Kalau Punya Kebiasaan Mencuri Celana Dalam Wanita Sejak Kecil

Saat itu polisi mulai yakin perampokan dan pemerkosaan tersebut sebenarnya hanya akal-akalan. ''Tetapi, kami tidak mau gegabah. Kami harus mengumpulkan saksi dan bukti,'' lanjutnya. Apalagi, saat itu polisi belum mengetahui motif kejadiannya. 

Nandu mengungkapkan, sebelumnya Siti selalu memberikan keterangan yang berubah-ubah. Hal itu sempat menyulitkan polisi. Setelah penyelidikan selama seminggu, akhirnya Siti mengaku bahwa insiden yang terjadi di rumah majikannya, In'amullah, 49, pegawai Bank BPR Pare, adalah rekayasa.

Pengakuan tersebut diungkapkan setelah pihak berwajib menemukan kejanggalan setelah olah TKP ulang. Siti yang terdesak akhirnya tidak bisa mengelak lagi. Dia mengakui dirinyalah yang telah membuka jendela rumah sang majikan dengan menggunakan obeng.

Di depan polisi, Siti mengaku perbuatan tersebut dia lakukan karena memiliki masalah dengan suaminya. Siti kesal karena beberapa bulan pisah ranjang dengan sang suami. Dia mendapat kabar suaminya sudah menikah siri dengan perempuan lain. 

Sebelumnya, perampokan yang disertai pemerkosaan itu terjadi di Jalan Salak, Kelurahan/Kecamatan Pare, Sabtu lalu (16/5) pukul 18.00. Siti Masrofah mengatakan, seorang pria masuk ke kamarnya, lalu mengancam dirinya. Setelah menggagahi dirinya, perampok tersebut menggasak uang Rp 500 ribu yang diklaim sebagai milik korban. Kasus itu lantas dilaporkan ke polisi.

Menurut Nandu, apa yang dilaporkan saat itu sama sekali tidak sesuai dengan fakta. Sebab, Siti adalah orang yang membuka jendela rumah majikannya dan kemudian mengikat dirinya sendiri di dalam kamar. Hingga kemarin, polisi belum menahan Siti terkait perbuatannya tersebut. ''Tetapi, proses penyelidikan tetap lanjut,'' pungkas Nandu. (rq/c17/dwi) 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kekasih Berpindah ke Pelukan Temen, Ujung Pisau Tuntaskan Rasa Sakit Hati


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler