jpnn.com - JAKARTA - Menteri Perhubungan Ignasius Jonan mengaku tidak pernah dipanggil oleh Presiden Joko Widodo ke Istana Bogor untuk masalah reshuffle kabinet.
Kalau ada yang memberitakan dia telah dipanggil oleh Presiden RI terkait reshuffle, menurut Jonan, itu ngawur. "Saya tidak pernah dipanggil presiden untuk masalah reshuffle kabinet. Kalau ada berita saya dipanggil untuk reshuffle, itu berita ngawur," kata Jonan, menjawab pertanyaan wartawan, di Gedung DPR, Senayan Jakarta, Senin (11/4).
BACA JUGA: Laksamana Cek Situasi Terakhir Keamanan Laut
Dia menjelaskan, pada Kamis (7/4) kemarin, dia tidak dipanggil ke Istana oleh Presiden RI. Saat itu dia ada di kantor dan merasa tak pernah mendapat panggilan dari Presiden Jokowi. "Jam berapa? Di kantor saya sampai pukul 24.00 WIB. Lalu, siapa yang ngomong begitu? Nggak tahu undangannya, enggak sampai kali. Saya merasa enggak pernah dipanggil untuk itu,” tegasnya.
Mengenai pemberitaan bahwa Jonan direshuffle, dia menegaskan wartawan bukan presiden. "Itu pemberitaan yang lancang, tidak sopan. Tunggu saja kalau Presiden Jokowi memanggil. Saya tidak bisa jawab sebelum presiden benar-benar memanggil saya," tambah Jonan.
BACA JUGA: Akhirnya, KPK Benarkan Ada OTT Jaksa
Kalau soal demo taksi konvensional dan sikapnya yang meminta agar taksi online beroperasi sesuai aturan perundang-undangan dan menolak kereta api cepat Jakarta-Bandung, dianggap membuat gaduh, Jonan mempertanyakan, yang menilai itu siapa?
"Siapa yang ngomong dan siapa yang demo siapa? Yang gaduh itu kan Organda? Kalau enggak mau ikut aturan ya diblokir saja. Saya kasih batas waktu 31 Mei. Jadi, lihat saja," pungkasnya. (fas/jpnn)
BACA JUGA: Berkas Rampung, Penyuap Pejabat MA segera Disidang
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ikut BPJS tapi Obat Beli Sendiri, gimana?
Redaktur : Tim Redaksi