Nge-Vlog Bareng Deddy Corbuzier, Bamsoet Ingatkan Hal Ini  

Sabtu, 25 Juli 2020 – 06:51 WIB
Bamsoet dan Deddy Corbbuzier nge-vlog bareng. Foto: Humas MPR RI

jpnn.com, JAKARTA - Ketua MPR RI Bambang Soesatyo alias Bamsoet kembali nge-vlog dengan selegram yang juga YouTuber yang banyak digandrungi anak muda milenial.

Kali ini, Bamsoet bersama Deddy Corbuzier membuat konten kebangsaan dan Empat Pilar MPR RI yang akan ditayangkan di akun YouTube Bamsoet Channel.

BACA JUGA: Bamsoet Berharap ICMI Lahirkan Banyak Pemimpin di Tengah Pandemi Covid-19

Aktif di YouTube sejak 8 Desember 2009, Deddy Corbuzier yang memiliki 10,5 juta subscriber YouTube ini adalah satu dari sedikit selebritis yang paling awal terjun ke dunia YouTube, di saat selebritas lainnya masih fokus di televisi.

"Sebagai Generasi X, Deddy Corbuzier sangat cepat melihat potensi YouTube sebagai media yang akan menjadi arus utama bagi masyarakat mencari informasi dan pengetahuan. Tak salah jika banyak yang belajar kepada dirinya. Apalagi untuk urusan konten podcast yang menghadirkan perbincangan one on one, Deddy termasuk juaranya," ujar Bamsoet usai membuat konten Empat Pilar MPR RI bersama Deddy Corbuzier, di Jakarta, Jumat (24/7).

BACA JUGA: Gegara Kalung Antivirus Corona, Deddy Corbuzier Ribut dengan Mantan Istri

Mantan Ketua DPR RI ini mengakui, pandemi Covid-19 telah membuat dirinya menjadi semakin melek teknologi informasi.

Kewajiban menjalankan physycal dan sosial distancing justru melahirkan kreatifitas baru dalam pelaksanaan Sosialisasi Empat Pilar MPR.

BACA JUGA: Kondisi Terkini Rency Milano yang Jadi Korban Malapraktik Klinik Kecantikan  

Selain secara virtual melalui video conference, juga melalui konten video di YouTube berkolaborasi dengan para 'tokoh YouTube' seperti Raffi Ahmad, Jessicca Iskandar, Baim Wong, Atta Halilintar, Irfan Hakim, hingga Deddy Corbuzier.

"Pandemi Covid-19 jugalah yang membuat bangsa kita tersadar tentang pentingnya mendahulukan kedaulatan dan kepentingan nasional. Para importir pun tersadar bahwa mengandalkan bisnis impor tak lagi menjadi jaminan mendapatkan keuntungan, lebih baik mengandalkan produktifitas dalam negeri,” jelas Bamsoet.

“Dari hal yang paling kecil misalnya, sudah menjadi rahasia umum kalau para pelaku industri pariwisata kerap kali mengistimewakan turis asing dibanding turis domestik. Karena pandemi Covid-19, mereka tersadar bahwa justru turis domestik, sesama saudara sebangsalah yang menyelematkan kehidupan perekonomian," lanjutnya.

Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia ini menambahkan, dari mulai barang konsumsi, Alutsista, hingga penunjang alat kesehatan sudah dilarang impor oleh Presiden Joko Widodo.

Program Food Estate dengan membuka lahan pertanian seluas 165.000 hektar di Kalimantan Tengah pun kembali digalakan. Sehingga ke depan bisa mencukupi kebutuhan pangan 265 juta jiwa penduduk Indonesia, tak perlu lagi bergantung pada impor.

"Salah satu hal yang membuat Tiongkok bisa menjadi raksasa ekonomi dan politik adalah karena sejak dahulu mereka mementingkan kedaulatan negaranya. Dari mulai berbagai kebutuhan pokok hingga Alutsista,” ujar Bamsoet.

“Bahkan, kebutuhan entertainment seperti media sosial, semuanya hasil karya dalam negeri. Saat produktifitas dalam negeri bisa meningkat dan mampu melebihi kebutuhan pasar dalam negeri, barulah mereka melakukan ekspor ke berbagai negara di dunia dengan harga barang dan jasa yang murah. Indonesia seharusnya bisa lebih hebat dari Tiongkok," sambungnya.

Sebagai Ketua Umum Pengurus Pusat Perkumpulan Pemilik Ijin Khusus Senjata Api Bela Diri (PERIKHSA) Indonesia, dan Dewan Penasehat PB Perbakin (2018-2022) bersama Bambang Trihatmodjo, Japto Soerjosoemarno dan Budi Waseso (Buwas), Bamsoet juga bicara banyak hal tentang kepemilikan senjata api di tanah air.

Mulai dari pistol peluru Hampa, Gas, karet hingga peluru tajam. Dari senjata bela diri, olah raga, koleksi, hingga berburu.(jpnn)

Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler