jpnn.com, JAKARTA - Bitcoin saat ini sedang berada di atas angin. Pasalnya, mata uang digital itu berada di puncak kejayaan sepanjang masa dengan nilai USD 67.016,50.
Bitcoin terakhir naik 4,6 persen atau USD 63.682.
BACA JUGA: Harga Bitcoin Gila-gilaan, Ternyata Ini Penyebabnya
Dikutip dari Antara, produk dan dana mata uang kripto menyedot rekor investasi hingga USD 1,5 miliar minggu lalu.
Fenomena itu menandai arus masuk minggu ke 10 berturut-turut.
BACA JUGA: Wow, Bitcoin Tembus Rp932 Juta!
Sebuah laporan dari manajer aset digital CoinShares menyebutkan melonjaknya optimisme pada Bitcoin merupakan dampak dari peluncuran perdagangan ETF (exchange traded funds) Bitcoin.
Dari sisi nilai tahunan, Arus masuk sejauh ini telah mencapai USD 8 miliar. Data menunjukkan pada pekan yang berakhir 22 Oktober angka itu jauh melebihi rekor yang ditetapkan untuk keseluruhan 2020 sebesar USD 6,7 miliar.
BACA JUGA: Bitcoin Membuat Lompatan, Naik ke Level Tertinggi Sejak September
Total aset yang dikelola juga mencapai rekor baru USD 79,2 miliar, meskipun berakhir di pekan tersebut di USD 76,7 miliar.
Sebagian besar arus masuk untuk minggu keenam berturut-turut masuk ke Bitcoin, dengan USD 1,45 miliar/
Arus masuk ke mata uang kripto terbesar di dunia tahun ini berjumlah USD 6,1 miliar.
ProShares Bitcoin Strategy ETF dan Valkyrie Bitcoin Strategy ETF memulai debutnya minggu lalu, momen yang menentukan bagi industri kripto yang diharapkan dapat menarik lebih banyak arus masuk dari investor institusi besar.
Salah satu pendiri dan CEO Paxful, platform fintech peer-to-peer global Ray Youssef menyebutkan Bitcoin mencapai tertinggi baru sepanjang masa menunjukkan seberapa besar kapasitas Bitcoin telah menjungkirbalikkan sistem keuangan dan menciptakan ekonomi global.
"Bitcoin juga menghubungkan pasar negara maju dan berkembang tidak seperti sebelumnya,” kata Youssef.
Menurut dia, meskipun reli harga baru-baru ini dapat dikaitkan dengan pergerakan persetujuan ETF Bitcoin, namun pihaknya tidak dapat mengabaikan dampak perkembangan dan adopsi yang signifikan di pasar negara berkembang. (antara/jpnn)
Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:
Redaktur & Reporter : Elvi Robia