Ngeri! ISIS Serang Pangkalan Militer AS pakai Senjata Kimia

Jumat, 23 September 2016 – 07:27 WIB
US Air Force. Foto: AFP

jpnn.com - WASHINGTON – Amerika Serikat (AS) menuding  militan Negara Islam alias Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) menggunakan senjata kimia dalam serangannya di Iraq. 

Dalam serangan terakhir ISIS di pangkalan militer Qayyara West, AS menemukan residu yang diduga berasal dari bahan kimia jenis mustard atau sulfur mustard. 

BACA JUGA: Kemenpar Mengail Wisman di Kolam Ikan Vietnam

Jika terjadi kontak dengan kulit, bahan tersebut bisa mengakibatkan cacat seumur hidup. 

Kini Washington sedang menyelidiki dugaan itu. ”Sebuah roket yang diduga mengandung bahan kimia berbahaya menghantam Pangkalan Militer Qayyara West,” kata seorang pejabat militer Negeri Paman Sam yang tidak menyebutkan identitasnya. 

BACA JUGA: Sambil Pamer Jari Tengah, Duterte: Persetan dengan Anda

Ledakan roket tersebut terjadi pada Selasa waktu setempat (20/9). 

Ketika itu pasukan AS yang sedang berkumpul di Qayyara West dan mempersiapkan serangan udara untuk mendukung aksi militer pasukan Iraq pun langsung buyar. 

BACA JUGA: Wow! Barack Obama Puji Indonesia di Sidang PBB

Konon, roket tersebut meledak beberapa ratus meter dari lokasi berkumpulnya pasukan AS. 

”Tidak ada korban jiwa dalam serangan itu,” ujar sumber militer tersebut. 

Setelah serangan itu, militer AS di Iraq menginvestigasi lokasi kejadian. 

Saat mengambil serpihan ledakan untuk keperluan penyelidikan, tim militer menemukan sesuatu yang berminyak dan berwarna hitam. 

Mereka lantas mengumpulkan sampelnya untuk diselidiki di laboratorium. 

Analisis awal menyebut substansi tersebut sebagai mustard atau sulfur mustard. Namun, dalam uji lanjutan di laboratorium, sampel yang oleh media disebut sebagai tar itu menunjukkan hasil negatif untuk mustard. 

”Uji laboratorium masih berlangsung,” ungkap CNN yang kali pertama menyebarluaskan kabar tersebut. 

Jika benar, itu bakal menjadi serangan kimia pertama terhadap pasukan AS sejak berakhirnya Perang Dunia I. 

Pemakaian senjata kimia menunjukkan bahwa tingkat kemahiran ISIS dalam menggunakan senjata telah meningkat. 

Yang pasti, kelompok radikal tersebut telah memiliki akses terhadap senjata kimia. Tidak jelas senyawa berbahaya itu mereka dapatkan dari sekutu ISIS atau mereka ambil paksa dari pihak lain.

Kendati demikian, militer AS di Iraq menyatakan tidak perlu meningkatkan ancaman ISIS ke level lebih tinggi.

Sementara itu, Iraq's Joint Operations Command mengaku makin dekat pada target. Pekan ini mereka bertekad merebut kembali Kota Mosul dari tangan ISIS. 

Kemarin (22/9) mereka berhasil menguasai Kota Sharqat yang menjadi jalur suplai logistik ISIS.

Selain kompleks pemerintahan, pasukan Iraq berhasil menguasai rumah sakit di kota tersebut. 

Pasukan Iraq lantas melanjutkan aksi mereka di Kota Qayyara. Rencananya, dari Qayyara, pasukan Iraq yang didukung AS akan langsung menggempur Mosul dan mengusir ISIS dari sana. 

Tetapi, konsentrasi mereka terganggu ketika mengetahui ISIS langsung menyerang balik lokasi-lokasi tempat bendera-bendera Iraq baru saja berkibar lagi. 

”Target kami, Mosul akan kami kuasai bulan depan,” terang militer Iraq. (AFP/Reuters/BBC/hep/c20/any)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Menggoyang Lidah Australia dengan Kuliner Nusantara


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler