jpnn.com - jpnn.com - Tim gabungan Satuan Polair Banyuasin, Ditpolair Polda Sumsel, Basarnas dan nelayan akhirnya menemukan pria yang melompat dari kapal feri KMP Permata Lestari 1 tujuan Pulau Bangka.
Sayangnya, korban ditemukan sudah dalam kondisi tak bernyawa. Lebih mengenaskan jasat korban tidak utuh, Kepala dan tangan sudah tidak ada.
BACA JUGA: Innalillahi, Memes Ditemukan Sudah tak Bernapas
Jasadnya ditemukan 100 meter dari perairan tempat korban melompat.
“Kejadiannya Kamis, ditemukan hari ini (kemarin), jam 9 pagi,” kata Kapolres Banyuasin AKBP Sudarmadi SIk kepada Sumatera Eksporess (Jawa Pos Group) hari ini.
BACA JUGA: Tiga Mayat Mengapung Belum Teridentifikasi
Jasadnya dibawa ke RS Bhayangkara Palembang untuk kepentingan penyelidikan. Mayat Mr X itu dalam kondisi mengapung. Bagian kepala dan tangan kanan ada yang tidak utuh lagi. “Diduga dimakan ikan,” jelasnya.
Jika ada warga yang merasa kehilangan anggota keluarganya, bisa mengecek ke RS Bhayangkara Palembang. “Cirinya pakai baju hitan dan celana cokelat,” imbuh Kapolres.
BACA JUGA: Astaga! Ada Mayat tanpa Kepala di Musala
Kepolisian kesulitan mengungkap sosok Mr X ini karena tidak ada selembar identitas pun di tubuhnya.
Kepala Pangkalan Sandar Kapal Pol V-1022 Sungsang, Brigpol Adriansyah SH MSi megatakan, pencaharian jasad Mr X itu melibatkan 6 personil Sat Polair Banyuasin, 11 orang dari Dit Polair Polda Sumsel, Basarnas 8 orang.
Pencarian menggunakan kapal V 2012 milik Dit Polair, dua kapal Sea Raiders milik Basarnas dan 3 speedboat 40 PK milik Satuan Polair Banyuasin.
Diwartakan sebelumnya, Kamis (19/1) pukul 10.15 WIB, Mr X yang jadi penumpang kapal feri itu ikut berlayar menuju Pulau Bangka. Setelah satu jam perjalanan, pria 36 tahun itu ngobrol dengan salah seorang penumpang.
Omongannya aneh. Dia minta didoakan karena hari Jumat (kemarin), dirinya akan menunaikan ibadah haji di Tanah Suci Mekkah.
Setelah itu, secara tiba-tiba di melompak ke laut. Beberapa penumpang di dekatnya kaget. Mereka tak sempat mencegah tindakan nekat pria itu. Para penumpang berteriak histeris. Nahkoda kapal feri beberapa kali memutarkan kapalnya untuk mencari tubuh pria itu, tapi tak ketemu.
Di Sekayu, Efendi (42), warga Dusun 2 Desa, Muara Teladan, Kecamatan Sekayu, tenggelam di aliran Muara Teladan. Kejadiannya, Jumat (20/1) tengah malam.
Ketahuannya setelah Hendi (43), warga disana menemukan perahu korban di tengah Muara Teladan itu. Tapi, korban tidak berada di perahu. Ia mengira korban telah pulang ke rumah.
Namun, setelah dicek kepada keluarganya, korban ternyata belum pulang. Keluarga korban dibantu warga melakukan pencarian. Sebanyak 18 personel tim reaksi cepat (TRC) BPBD Muba dan enam personil Basarnas dengan empat perahu karet ikut mencari korban.
Pada Sabtu (21/1) pukul 10.00 WIB, korban akhirnya ditemukan di dasar Muara Teladan. “Korban ditemukan tak jauh dari perahu miliknya,” jelas Fanfani Syafri, Kabid Kedaruratan BPBD Muba. Usai dievakuasi, jasad korban dibawa ke rumah duka.
Kades Muara Teladan, Nazori, mengatakan kalau korban menderita penyakit kronis di bagian kepalanya. Kemungkinan, saat menangkap ikan, dia pusing lalu tercebur ke sungai.
“Tak ada orang saat itu sehingga korban pun tenggelam,” jelasnya. Kapolres Muba, AKBP Julihan Muntaha SIK melalui Kasat Reskrim AKP N Edyanto mengatakan, korban telah dikebumikan keluarganya. (qda/yud)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Stabilkan Harga Cabai, Pemprov Sumsel Gelar OP
Redaktur & Reporter : Budi