Ngeri! Stres Mental Bisa Menyebabkan Kehilangan Penglihatan

Rabu, 29 Agustus 2018 – 14:22 WIB
Penglihatan mata buram. Foto: xblue4373

jpnn.com - Ada lebih dari beberapa konsekuensi kesehatan potensial dari stres yang tinggi.

Tekanan darah tinggi dan depresi hanyalah sebagian, tetapi sekarang para peneliti berpikir bahwa stres juga bisa merusak penglihatan Anda.

BACA JUGA: Fakta Atau Mitos Deodoran Penyebab Kanker Payudara

Sebuah laporan baru menemukan bahwa tekanan psikologis yang sedang berlangsung, dan peningkatan kadar hormon stres kortisol yang menyertainya, merupakan faktor risiko dalam perkembangan dan perkembangan penglihatan yang memburuk.

Cukup belajar bagaimana bersantai melalui terapi bicara dan meditasi mungkin merupakan perlindungan terbaik terhadap penglihatan yang memburuk, menurut makalah yang diterbitkan dalam journal of the European Association for Predictive, Preventive, and Personalized Medicine.

BACA JUGA: Kurang Tidur Bisa Picu Berat Badan Naik dan Masalah Otot

"Ada bukti yang jelas dari komponen psikosomatis terhadap kehilangan penglihatan, karena stres adalah penyebab penting, bukan hanya konsekuensi, kehilangan penglihatan progresif yang dihasilkan dari penyakit seperti glaukoma, neuropati optik, retinopati diabetik dan degenerasi makula terkait usia," kata peneliti utama studi, Bernhard Sabel, Direktur Institut Psikologi Medis di Magdeburg University di Jerman, seperti dilansir laman MSN, Selasa (28/8).

Sabel dan tim peneliti menemukan bahwa stres mental yang berkepanjangan bisa menyebabkan kehilangan penglihatan.

BACA JUGA: B ERL Cosmetics Gelar Malam Apresiasi Bersama 7000 Member

Menurut temuan mereka, hormon stres kortisol sebenarnya bisa merusak mata dan otak serta mengganggu aliran darah di bagian tubuh tersebut.

Mereka percaya bahwa stres bisa menjadi salah satu penyebab utama penyakit mata, seperti glaukoma, sekelompok penyakit yang merusak saraf optik dan bisa menyebabkan kebutaan.

Dengan pemikiran ini, mereka mengatakan penting bagi dokter mata untuk memasukkan pengurangan stres ke dalam rencana perawatan mereka.

"Dokter mata juga harus berhati-hati untuk tidak menyebabkan lebih banyak stres pada pasien mereka saat memberi mereka diagnosis," kata Dr. Muneeb Faiq dari Departemen Oftalmologi Sekolah Kedokteran Universitas New York.

Perilaku dan kata-kata dokter yang merawat bisa memiliki konsekuensi yang jauh jangkauannya untuk prognosis kehilangan penglihatan. Banyak pasien diberitahu bahwa prognosisnya buruk dan bahwa mereka harus siap untuk menjadi buta suatu hari nanti.

"Bahkan ketika ini jauh dari kepastian dan kebutaan penuh hampir tidak pernah terjadi, rasa takut dan kecemasan berikutnya adalah beban ganda neurologis dan psikologis dengan konsekuensi fisiologis yang sering memperburuk kondisi penyakit," pungkas Dr. Faiq.(fny/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Buah Nangka Bisa Sebabkan Keguguran?


Redaktur & Reporter : Fany

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler