ACEH - Niat tiga cowok anak baru gedhe (ABG) asal Aceh Utara untuk menjumpai kenalan cewek di Facebook, ke Kuala Simpang gagal total. Pasalnya, dalam perjalanan di tengah malam, sepmor yang dinaiki jadi sasaran rampok.
Pelakunya dua pria pria berbadan tegap, rambut cepak, berjaket kulit hitam dan mengaku polisi. Kawanan tersebut membentak korban, berdalih memeriksa surat-surat kenderaan, serta mengajak ke komando. Namun begitu mesin kereta dinyalakan, kendaraan itu langsung dibawa kabur.
Akibat peristiwa kemarin, Azhari (17) warga Desa Sumbok, Kecamatan Nibong, Aceh Utara spontan lemas. Ia hanya mampu menjerit-jerit minta tolong bersama dua temannya, Jafar (17) pelajar SMAN Simpang Mulieng, Desa Matang Minje, Kecamatan Syamtalira Aron dan Mirza (15) pelajar kelas III SMPN Matan Kuli, Desa Meunasah Muria, Matang Kuli.
Karena mendengar suara teriakan di tengah malam, Sabtu (4/1) dinihari pukul 03.30 WIB, warga di kawasan Bagok, Kecamatan Nurussalam, Aceh Timur sontak terbangun. Mereka berhamburan keluar rumah lantas mendatangi ketiga korban. Selanjutnya mendengar penuran bahwa para abg tersebut sudah menjadi sasaran rampok. Untuk proses lebih lanjut, Azhari, Jafar dan Mirza lantas diantarkan ke Mapolsek Nurussalam guna membuat laporan pengaduan.
Dihadapan juru periksa, Azhari salah satu korban mengaku insiden perampokan dialami bersama dua orang teman. Mereka berangkat dari Aceh Utara sekira pukul 24.00 WIB, untuk menuju Kuala Simpang. Karena sebelumnya mereka mendapat undangan, dari kenalan cewek di situs jejaring sosial (facebook), menghadiri pesta pernikahan pada Sabtu siang. Tanpa pikir panjang dan permisi dengan orang tua, remaja-remaja tersebut pun berangkat.
Tak peduli meski tengah malam, mereka nekat berbonceng tiga menaiki Yamaha Mio Soul BL 4627 XN. Tujuan untuk bertemu kenalan baru begitu menggebu-gebu, sehingga kenderaan dipacu agar cepat sampai ke lokasi. Karena perjalanan masih teramat jauh berkisar 100 kilometer, dengan jarak tempuh tiga jam lagi, ketiga sahabat karib ini berhenti sejenak. Tepatnya di Masjid Keude maka Azhari, Jafar dan Mirza memutuskan buang air kecil ke toilet. Mereka masuk secara bergantian, turut melepas penat sebelum kembali berangkat.
Namun di tengah malam gulita tersebut, datang dua pria tak dikenal. Pelaku belakangan diketahui perampok ini mengunakan sepmor Revo warna merah, mengaku anggota Polisi dan langsung membentak serta melakukan pemeriksaan.
“Habis kencing saat kami mau melanjutkan perjalanan, eh..eh tiba-tiba datang dua orang yang mengaku dirinya anggota polisi. Satunya berbadan sedikit gemuk, kulit hitam, rambut cepak, muka berjerawat dan memakai jeket warna hitam. Seorang lagi berciri-ciri tinggi dan berkulit putih, dengan mengunakan satu senter dan berbahasa Indonesia patah-patah. Mereka membentak kami dan menanyakan asal. Lantas mengatakan ngapain kalian disini malam-malam, lalu kedua penjahat itu eminta semua dompet dan mengambil uang Rp 50 ribu, 2 HP kami selanjutnya mengajak kami ke kantor Polisi," jelas Azhari.
Mendapat hardikan petugas, nyali ketiga ABG tersebut sontak ciut. Mereka hanya mampu menyerahkan kunci sepmor tanpa sadar bahwa kereta akan dilarikan.
"Begitu kunci diserahkan dan mesin menyala, kedua pelaku langsung tancap gas membawa kereta," ujar Azhari sedih.
Terkait kejadian ini, Kapolsek Nurussalam AKP Arniman Yusuf, kepada Metro Aceh (Grup JPNN) kemarin membenarkan. "Ketiga korban telah telah kita ambil keterangannya, kasus tersebut masih dalam penyelidikan pihak kepolisian. Sedangkan ketiga remaja tersebut akan kita hubungi keluarga mereka di Aceh Utara,” ujar AKP Arniman. (yas)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pencuri Uang Rp 70 Juta Ditangkap
Redaktur : Tim Redaksi