jpnn.com, PALANGKA RAYA - Niat pria berinisial BA ini berdagang sebenarnya baik, cuma masalahnya yang dijualnya orang.
Tak ayal, BA akhirnya diringkus Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Kalimantan Tengah.
BACA JUGA: Pesanan Pria ini Tak Biasa, Satu Lembar Kulit Utuh Hingga Kepala
Kepolisian berhasil membongkar bisnis perdagangan orang di Kota Palangka Raya.
Menurut Kabid Humas Polda Kalimantan Tengah Kombes Pol Kismanto Eko Saputro, pelaku merupakan warga Jalan Mendawai, Komplek Sosial Kelurahan Palangka.
BACA JUGA: Pasien COVID-19 Meninggal di Daerah ini Tinggi, Jumlahnya Sebegini
"BA (23) yang sudah ditetapkan sebagai tersangka ini, diamankan di kediamannya sekitar pukul 00.30 WIB, tanpa perlawanan apa pun," ucap Kombes Kismanto di Palangka Raya, Sabtu (11/9).
Dia menjelaskan, BA ditangkap karena bertindak sebagai muncikari prostitusi dalam jaringan (daring) atau online.
BACA JUGA: Ingat, Depresi Tak Selalu Ditunjukkan dengan Ekspresi Murung
Dia memperdagangkan seorang wanita berinisial NO (18) dan remaja pria berinisial KR berumur 16 tahun.
BA sudah mendekam di Rumah Tahanan Mapolda Kalteng, guna mempertanggungjawabkan perbuatannya sesuai aturan hukum pidana yang berlaku.
"Terbongkarnya hal tersebut ketika Subdit IV Renakta Ditreskrimum Polda Kalteng menerima informasi dari masyarakat, terjadi TPPO di Jalan Kecipir, Komplek Perumahan Lewu Tatau blok 4 Nomor 10, Kota Palangka Raya," kata Eko.
Setelah mendapatkan informasi, petugas kemudian melakukan penyelidikan dan menemukan sepasang muda-mudi berada dalam kamar depan di rumah tersebut.
"Ketika dimintai keterangan KR mengaku menggunakan jasa aplikasi Michat dengan melakukan penawaran terhadap NO atas perintah dari pelaku BA," ucapnya.
Selanjutnya, Eko menuturkan, dari hasil eksploitasi yang dilakukan terhadap NO, dipergunakan untuk membeli makan, rokok serta narkoba.
Dari penggerebekan yang dilakukan, turut disita tiga unit telepon genggam, uang tunai sebesar Rp 400 ribu, 10 alat kontrasepsi dan satu buah botol pipet sabu-sabu.
Tersangka dijerat dengan dengan tindak pidana perdagangan orang atau tindak pidana perlindungan anak.
Sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 Ayat (1) Undang-Undang RI Nomor 21 Tahun 2007 Tentang Pemberantasan TPPO.
"Tersangka selain sudah mendekam di Rutan Mapolda Kalteng, penyidik juga akan berkoordinasi dengan Dinas Pemberdayaan Perempuan sebagai langkah pembinaan dan rehabilitasi terhadap korban," pungkas Eko.(Antara/jpnn)
Video Terpopuler Hari ini:
Redaktur & Reporter : Ken Girsang