Niatnya Memperingati Sumpah Pemuda, tetapi Memblokade Jalan, Bagaimana ini?

Kamis, 28 Oktober 2021 – 22:09 WIB
Sejumlah mahasiswa mengelar demonstrasi di hari Sumpah Pemuda dengan memblokir akses dua ruas jalan dengan mobil tronton di Jalan Sultan Alauddin, Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis (28/10/2021). ANTARA/Darwin Fatir.

jpnn.com, MAKASSAR - Sejumlah elemen mahasiswa dan buruh menggelar aksi memperingati Hari Sumpah Pemuda, 28 Oktober.

Meski temanya memperingati Sumpah Pemuda, para mahasiswa dan buruh di Makassar ini malah memblokir sejumlah ruas jalan.

BACA JUGA: Surya Paloh Perintahkan Kader NasDem Mulai Bergosip tentang Satu Hal ini, Penting

Dalam aksinya massa juga membakar ban bekas.

Dari pantauan lapangan, aksi blokade jalan protokol itu dilakukan peserta aksi di jalan Andi Pangeran Pettarani, Jalan Sultan Alauddin, Jalan Urip Sumoharjo serta ruas jalan lainnya, Kamis (28/10).

Aksi blokade di jalan Sultan Alauddin hingga petang masih berlangsung.

BACA JUGA: Ratusan Massa Desak Kapolda Sulut Tangkap Aktor Intelektual Tewasnya Warga Desa Toruakat

Pengunjuk rasa tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Gowa Raya.

Mereka menuntut sejumlah masalah bangsa Indonesia untuk segera dituntaskan.

BACA JUGA: Bahaya Makin Mendekat, Terjadi Lonjakan Kasus COVID-19 tak Biasa di Singapura

Antara lain, pengesahan Undang-undang Omnibus Law, RUKUHP, tentang KPK dan soal amendemen Undang-undang Dasar 1945.

Para pengunjuk rasa juga menyoroti pembangunan infrastruktur.

Mereka menduga cendrung lebih berpihak pada kepentingan politik, kelompok tertentu bahkan campur tangan dari orang yang berada dari luar negara.

"Secara kajian internal HMI Cabang Gowa Raya saat ini regulasi yang ada tidak lagi berbicara, maupun diterapkan," ujar Jendral lapangan aksi, Nur Ikram Nika dalam orasinya.

Pihaknya meminta pemerintah agar mewujudkan hukum berkeadilan, menolak adanya rencana amendemen Undang-undang Dasar 1945, menolak Omnibus Law, mencabut Undang-undang nomor 19 tahun 2019, menyetop tindakan represif dan menolak penghapusan BBM bersubsidi.

"Kami juga mendesak pemerintah segera menyelesaikan penanganan COVID-19, menuntaskan pelanggaran HAM berat."

"Kemudian, menjamin hak kesehatan di tengah pandemi serta mempercepat pemulihan ekonomi nasional, mewujudkan pendidikan gratis dan menghentikan pembungkaman masyarakat sipil," kata Korlap Aksi Razak Usman menambahkan.

Hingga berita ini diturunkan, aksi pemblokiran di Jalan Sultan Alauddin disertai pembakaran ban bekas masih berlangsung, dengan menahan mobil tronton sebagai tempat berorasi.

Polisi terlihat masih berjaga jaga di lokasi aksi.

Sejumlah pengendara yang terjebak kemacetan mengeluhkan aksi pemblokiran dua arah lajur di Jalan Sultan Alauddin menuju arah Jalan Andi Pangeran Pettarani tersebut.

"Kami sangat terganggu, karena jalan diblokir. Kalau mau demo tidak usah sampai blokir jalan, kasihan pengendara harus terjebak macet yang dibuat-buat, saya juga tidak dengar apa aspirasi mereka," tutur salah seorang pengendara, Sahrul Ramadhan di lokasi kemacetan.(Antara/jpnn)

Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:


Redaktur & Reporter : Ken Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler