Nih 9 Mitos Unik tentang Gerhana Matahari Total di Berbagai Daerah

Selasa, 08 Maret 2016 – 06:16 WIB
Gerhana matahari. Foto: wikipedia

jpnn.com - JAKARTA—Setiap daerah yang dilintasi fenomena gerhana matahari total (GMT) memiliki kepercayaan tersendiri terkait fenomena alam tersebut. Kepercayaannya berbeda-beda, berdasarkan cerita zaman dulu, mau pun mitos turun temurun. Berikut kepercayaan unik di 9 daerah tentang gerhana matahari yang dikumpulkan dari berbagai sumber:

1. Halmahera:

BACA JUGA: Pembantu Gaduh, Jokowi Disarankan Tiru SBY

Membuat bunyi-bunyian dari tempurung kelapa atau barang lain yang bising dari luar rumah. Ada kepercayaan kalau setan melahap matahari sehingga harus diusir dengan bunyi-bunyian.

2. Sulawesi Selatan:

BACA JUGA: Mantan Jubir era Gus Dur Sindir Pak JK

Gerhana adalah sanksi dari Tuhan, untuk membuat matahari kembali bersinar, dilarang makan babi ketika itu

3. Kalimantan Tengah:

BACA JUGA: Wonderful Indonesia Angkut 3 Awards di IITM India

Gerhana dianggap sebagai pintu peristiwa besar, masyarakat menyambut dengan meramal dan memukul garantung, sejenis gong saat gerhana terjadi. Supaya perkelahian matahari dan bulan berakhir.

4. Jawa:

Memukul tempat menumbuk padi dengan kayu sehingga menimbulkan irama. Diharapkan raksasa Kala memuntahkan matahari yang dimakannya

5. NTT:

Gerhana disambut dengan memukul benda-benda berupa kaleng atau seng, suara yang nyaring dipercaya bisa membuat gerhana cepat berlalu

 

6. Ternate:

 

Memukul kentongan dari bambu sampai matahari gerhana terlewati. Tradisi bernama dolo-dolo itu bertujuan agar naga yang dipercaya melahap matahari bisa segera pergi.

7. Mentawai:

Saat gerhana, ada ritual tarian Turuk Lagai. Tarian ini berupa ritual pemanggilan roh yang dilakukan oleh dukun.

8. Banten:

Wanita hamil harus bersembunyi di bawah kasur saat gerhana terjadi. Tujuannya, cahaya jahat yang muncul bisa berakibat bagi jabang bayi karena bisa membuat kulitnya belang.

9. Palembang:

Naga diyakini memakan matahari, biasanya orang keturunan Tionghoa akan membunyikan petasan atau suara gaduh lainnya untuk mengusir naga. Agar anak kecil selamat, dilarang ke luar rumah.

(jawapos/flo/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Hadirkan Dua Penyanyi Ini, Kemenpar Giliran Garap Cross Border Entikong


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler