Kadis Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sultra, Saemu Alwi menjelaskan, saat ini ada sekitar 46 perusahaan tambang di Sultra yang aktif melakukan ekspor. Dari semua itu tiga tambang aspal dan satu tambang batu cromid. "Merekalah yang setiap melakukan ekspor kami buatkan surat keterangan asal ekspor atau SKA," terang Saemu Alwi seperti yang dilansir Kendari Pos (JPNN Group), Jumat (14/12).
Menurutnya tahun 2012 ini semua ekportir tambang harus mendapat rekomendasi dari Kementrian Perdagangan. Termasuk kuota produksi hasil tambang yang ditentukan oleh pusat. Disperindag pun hanya dibolehkan memberikan SKA sesuai rekomendasi dari Kementrian Perdagangan.
Ekspor dari sektor perkebunan masih minim, hanya dari PT Haikiwa Mandiri Prima, PT Tanah Mas,Comextra Majora dan PT Olam Indonesia. Jenis komoditi baru kakao.Komoditi lain seperti mete masih diantar pulaukan ke daerah lain, dan merekalah yang melakukan ekspor, sehingga SKA yang menerbitkan bukan Sultra.
Demikian untuk produk perikanan meski jenisnya bervariasi seperti ikan tuna, gurita beku, cakalang,ikan dan udang, tapi eksportirnya terbatas. Ada tiga eksportir perikanan di Sultra,mereka PT Sultra Tuna, Yanagi Histalaraya dan PT Juang Area Sejahtera. Ekspor hasil hutan yaitu kayu jati juga masih terbatas.
Data dari Dinas Perindag Sultra, total ekspor hingga November 2012 mencapai 11.574.256 ton dengan nilai US$ 571.422.711. Angka tersebut meningkat dibanding tahun sebelumnya di periode yang sama yaitu 5.783.205 ton dengan nilai USD 440.772.202.
Negara tujuan ekspor Sultra seperti Jepang Taywan, china,USA,Hongkong,Belanda,Ind ia, Korea Selatan, Swiss, Belgia, England, Australia, Thailand, Ukraina dan Yunani. "Kecuali Malaysia sejak tahun 2011 ekspor dihentikan. Saya tidak tahu apa alasannya, hanya sebelumnya masih ada pengiriman kakao. Kemungkinan masih ada tapi melalui proses antar pulau di daerah lain," kata Ketua Team Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Sultra ini.
Tahun 2013 Saemu optimis,bila ekspor Sultra akan terus mengalami peningkatan. Baik dari hasiltambang atau komoditi lainnya. "Seperti hasil perikanan, bila melihat program peningkatan produksi, tahun depan akan lebih baik," pungkas Saemu Alwi. (lis)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pemkab Sumenep Minta Jatah PI Segera Dieksekusi
Redaktur : Tim Redaksi