jpnn.com - Menikmati kopi kualitas premium yang diolah dengan menggunakan mesin kopi, bagi masyarakat merupakan hal yang biasa. Pasalnya hampir semua kedai kopi yang saat ini menyajikan kopi dengan memakai mesin kopi.
Lantas bagaimana dengan kopi yang disajikan dengan teknik seduh manual? Tentunya rasa dari kopi yang disajikan akan berbeda dengan jenis kopi yang diolah dengan menggunakan mesin.
BACA JUGA: Petani Mulai Gencar Produksi Kopi Panggang dan Bubuk
Jika wisatawan ataupun masyarakat Denpasar ingin menikmati kopi seduh dengan teknik manual brewing yang tepat, tidak ada salahnya untuk mengunjugi Jenar Kopi Seduh yang beralamat di Jalan Tukad Barito Nomor 1C Denpasar.
Di tempat ini, masyarakat tidak saja dimanjakan dengan proses penyajian kopi yang dilakukan secara manual, tapi juga dimanjakan dengan cita rasa kopi premium atau yang dikenal dengan istilah speciality coffee yang didatangkan dari berbagai penjuru dunia. Seperti apa?
BACA JUGA: Minum Secangkir Kopi Bisa Mengurangi Risiko Kanker Hati?
Menurut owner Jenar Kopi Seduh, Miftahul Munir, ketika ditemui belum lama ini, Kopi Seduh yang didirikannya ini memang khusus menyediakan kopi premium yang disajikan dengan cara diseduh.
“Kami memang fokus untuk menyajikan kopi yang diolah dengan teknik manual brewing,” jelasnya.
BACA JUGA: Arti Kopi Buat Rio Dewanto
Tujuan dari teknik manual brewing ini dikatakan Munir adalah untuk mendapatkan cita rasa kopi yang sesuai dengan selera. Selain itu dengan teknik ini, kopi yang dihidangkan juga terbebas dari ampas, sehingga penikmat kopi bisa menikmati kopi dengan citarasa yang ringan tanpa adanya gangguan ampas.
Untuk teknik Manual Brewing yang diterapkan di Kedai Jenar Kopi Seduh ini, Munir menjelaskan ada beberapa teknik Manual Brewing yang dilakukannya.
Antara lain, V60, yakni teknik menyeduh kopi dengan memakai alat berupa corong gelas berbentuk V dengan kemiringan cone 60 derajat, dengan guratan-guratan dalam corong itu yang membantu proses penyeduhan.
Dengan teknik seduh ini, Munir menjelaskan karakter rasa yang dihasilkan cenderung lebih halus, dengan rasa asam atau rasa buah dari kopi yang lebih kuat.
“Waktu penyeduhannya sekitar 1 menit 30 detik sampai 2 menit 15 detik. Penuangan air panas ke kopi sampe jadi air kopinya untuk V60 ini lebih cepat,” lanjutnya.
Selanjutnya adalah flat bottom yakni teknik menyeduh kopi yang memakan waktu sekitar 2 menit dengan flow rate yang lebih lambat, karena lubangnya lebih kecil dan sedikit, dengan menggunakan alat yang mirip dengan V60. Kalau menyeduh kopi dengan teknik ini, karakter coklat atau pahit dari si kopi lebih dominan.
Dan yang terakhir adalah tekni menyeduh yang dikenal dengan istilah Kalita Wave, dalam teknik ini, proses menyeduh kopi dilakukan dengan menggunakan filter kopi yang bentuknya bergelombang.
“Flow rate-nya cenderung lambat, bisa dibilang antara V60 dan flat bottom, citarasa kopi yang dihasilkan lebih soft jika dibandingkan dengan teknik flat bottom,” paparnya.
Jenis kopi yang digunakan di Jenar Kopi Seduh ini dikatakan Munir adalah jenis kopi premium yang didatangkan dari seluruh wilayah penghasil kopi baik di Indonesia ataupun di luar negeri. Tujuannya, adalah untuk memperkenalkan citarasa kopi premium namun dengan harga terjangkau.
Untuk harga Munir menyebutkan rate harga yang dipatok di Jenar Kopi Seduh ini berkisar antara Rp 8 ribu sampai dengan Rp 88 ribu untuk jenis kopi khusus. “Untuk harga, kami patok mulai dari Rp 8 ribu per cup-nya,” ungkapnya. (bx/gek/aim/yes/JPR)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ini 7 Dampak Negatif Terlalu Banyak Minum Kopi
Redaktur & Reporter : Adil