Nilai Ekspor Perikanan Indonesia Naik 8,12 Persen

Sabtu, 13 Januari 2018 – 18:14 WIB
Hasil tangkapan ikan nelayan. Ilustrasi. Foto dok Humas KKP

jpnn.com, JAKARTA - Pertumbuhan nilai ekspor produk kelautan dan perikanan menjadi salah satu perhatian utama Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).

Berdasarkan data BPS yang diolah Direktorat Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (Ditjen PDSPKP), pada periode Januari – November 2016-2017, nilai ekspor produk perikanan naik 8,12 persen dari USD3,78 miliar pada 2016 menjadi USD4,09 miliar pada 2017.

BACA JUGA: Sejarah, Maluku Utara Akhirnya Ekpor Ikan

Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP) Nilanto Perbowo juga memaparkan kenaikan neraca perdagangan yang mengalami pertumbuhan sebesar 7,42 persen dari USD3,403 miliar pada 2016 menjadi USD3,655 miliar pada 2017.

Sementara itu, untuk nilai neraca perdagangan perikanan Indonesia dalam kurun waktu lima tahun dari 2012-2016 naik sebesar 2.31 persen per tahun. Angka ini lebih tinggi bila dibandingkan dengan negara-negara pesaing seperti Tiongkok (+0.60%), Vietnam (-21.39%), Filipina (-6.75%), dan Thailand (-15.14%) dalam periode yang sama.

BACA JUGA: Genjot Ekspor Ikan Tuna ke Jepang dan Eropa

"Pada periode Januari - November 2016-2017 berbagai komoditas kelautan dan perikanan mengalami peningkatan nilai ekspor," jelas Nilanto.

Di antaranya udang mengalami kenaikan 0,53 persen, tuna tongkol cakalang (TTC) naik 18,57 persen, rajungan & kepiting (RK) naik 29,46 persen, cumi sotong gurita (CSG) naik16,54 persen, dan rumput laut (RL) naik 23,35 persen, sedangkan komoditas lainnya naik 3,61 persen.

Pada periode yang sama, nilai ekspor produk kelautan dan perikanan ke negara tujuan utama juga menunjukkan peningkatan. Nilai ekspor ke Amerika Serikat naik 12,82 persen, Jepang naik 8,31 persen, ASEAN naik 3,42 persen, Tiongkok naik 11,28 persen, Uni Eropa naik 9,38 persen, dan lainnya turun 1,76 persen.

Peningkatan nilai produksi ini diakui Sekretaris Jenderal KKP Rifky Effendi Hardijanto ikut berpengaruh pada peningkatan pendapatan pajak dari sektor perikanan.

“Pendapatan pajak bersih dari sektor perikanan meningkat dari Rp 734 miliar di tahun 2014, menjadi Rp 1,082 triliun di tahun 2017 atau meningkat sebesar 47,41 persen. PNBP (red-Pendapatan Negara Bukan Pajak) sumber daya perikanan naik dari Rp 214,44 miliar di tahun 2014 menjadi Rp 490,23 miliar di tahun 2017, naik 129 persen atau tertinggi dalam 5 tahun terakhir,” pungkasnya.(chi/jpnn)


Redaktur & Reporter : Yessy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler