jpnn.com - JAKARTA - Nilai investasi proyek kereta cepat Jakarta-Bandung bakal berkurang atau lebih rendah dari yang semula direncanakan, yakni sekitar USD5 miliar. Penurunan nilai investasi tersebut karena adanya perubahan kecepatan. Semula direncanakan kecepatan rute Jakarta-Bandung bisa mencapai 350-300 kilometer (Km) per jam, namun kemudian diturunkan menjadi 250-200 Km per jam.
“Karena (rute Jakarta-Bandung) kecepatannya akan berubah, sehingga spesifikasi kereta cepat akan lebih sedikit,” ungkap Direktur Utama PT Wijaya Karya Bintang Perbowo di Jakarta, Senin (5/10).
BACA JUGA: 16 Perusahaan Serap 121.285 Tenaga Kerja
Adapun besaran nilai investasi tersebut, kata Bintang, sudah sesuai dengan porsi kepemilikan saham perseroan di perusahaan patungan antara Konsorsium BUMN dengan pihak Tiongkok, yakni sebesar 38 persen.
Namun, meski kepastian proyek tersebut masih diperhitungkan, perseroan sudah mengantongi rencana untuk berinvestasi dana sekitar Rp4 triliun, guna mendukung pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung.
BACA JUGA: Ini Industri yang Dianggap Mampu Serap Tenaga Kerja Massal
“Yang pasti dananya tidak berasal dari Penyertaan Modal Negara (PMN), sebab kami sudah janji tidak pakai uang negara,” tandas Bintang.(chi/jpnn)
BACA JUGA: PENTING: Pasar Tradisional Penggerak Perekonomian
BACA ARTIKEL LAINNYA... Rupiah Ditutup Menguat Rp14.490 per USD, 221 Saham Ikut Terkerek Naik
Redaktur : Tim Redaksi