Nilai Transaksi Aset Kripto di Indonesia Naik, Bukti Makin Diterima Masyarakat

Minggu, 01 September 2024 – 01:01 WIB
Pelanggan aset kripto. Foto: Bitocto Exchange

jpnn.com, JAKARTA - Jumlah investor kripto juga mengalami peningkatan mencapai 20,59 juta pada Juli 2024.

Dikutip dari Bappebti, perdagangan aset kripto di Indonesia terus menunjukkan tren positif dari Januari hingga Juli 2024.

BACA JUGA: Tabungan Emas Pegadaian: Investasi yang Mudah, Murah dan Aman

Tercatat, total nilai transaksi aset kripto mencapai Rp344,09 triliun, hal ini membuat kenaikan sebesar 353,94% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Hal ini menunjukkan adopsi kripto yang terus meluas di kalangan masyarakat Indonesia.

BACA JUGA: Terima Lisensi Bappebti, Pluang Resmi Jadi Exchanger Kripto Pertama di Indonesia

Oscar Darmawan, CEO INDODAX melihat tren yang sangat positif dalam perdagangan kripto di Indonesia.

Menurutnya dengan pertumbuhan transaksi dan jumlah investor yang terus bertambah membuktikan bahwa kripto semakin diterima di masyarakat.

BACA JUGA: OJK Targetkan Transformasi Besar di Sektor Aset Kripto, CEO Indodax Nyatakan Kesiapannya

Melihat tren ini, Oscar juga percaya bahwa pertumbuhan pasar kripto di Indonesia bisa membuka lebih banyak peluang untuk inovasi di sektor keuangan digital di masa depan.

“Peningkatan adopsi kripto membuka peluang besar bagi pengembangan produk-produk keuangan baru yang lebih adaptif dan relevan dengan kebutuhan masyarakat digital. Inovasi seperti pembayaran berbasis blockchain, kontrak pintar (smart contracts), memiliki potensi untuk mengubah cara kita melakukan transaksi, investasi, dan manajemen aset secara menyeluruh," ungkap Oscar.

Di lain sisi, meskipun ada kenaikan transaksi dan investor kripto selama berbulan-bulan, kini harga pasar Bitcoin mengalami koreksi, seperti yang terlihat pada penurunan harga Bitcoin sore ini, Jumat, 30 Agustus 2024 terpantau turun di sekitar $59.000.

Oscar menambahkan hal ini merupakan bagian dari dinamika pasar yang harus dihadapi.

Fluktuasi harga ini membuktikan pentingnya pendekatan yang hati-hati dan terinformasi dalam berinvestasi.

"Koreksi harga Bitcoin saat ini seharusnya tidak dilihat sebagai indikasi negatif, tetapi sebagai bagian dari siklus pasar yang lebih besar,” terangnya.

“Penting juga bagi investor untuk tidak terpengaruh oleh pergerakan harga jangka pendek dan tetap fokus pada strategi investasi jangka panjang. Terutama dalam mengelola risiko dengan lebih baik dan memanfaatkan peluang yang ada,” tambah Oscar.

Menurut Oscar, Investasi dalam kripto bukan hanya tentang membeli dan menjual aset, tetapi juga tentang memahami teknologi yang mendasarinya.

“Kami terus berupaya untuk memberikan wawasan mendalam tentang teknologi blockchain dan bagaimana hal tersebut dapat diterapkan dalam berbagai sektor industri,” lanjutnya.

Oscar menyatakan Dollar-Cost Averaging (DCA) merupakan strategi investasi yang sangat relevan di pasar kripto yang volatil.

Dengan menerapkan DCA, investor dapat mengurangi risiko yang terkait dengan fluktuasi harga jangka pendek dan menghindari keputusan investasi yang dipengaruhi oleh emosi.

"Strategi ini memungkinkan investor untuk membeli aset kripto secara berkala dengan jumlah tetap," serunya.

INDODAX juga terus berkomitmen untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang investasi kripto dan teknologi blockchain melalui INDODAX Academy.(chi/jpnn)


Redaktur & Reporter : Yessy Artada

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler