jpnn.com, JAKARTA - PT Nindya Karya dan PT Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB) atau Grand Batang City yang merupakan bagian dari holding BUMN Danareksa menandatangani Perjanjian Kerja Sama (PKS) pembangunan jaringan air bersih serta air limbah di KITB.
Ini sebagai langkah penting dalam membangun infrastruktur dasar industri yang lebih baik, efisien, dan ramah lingkungan.
BACA JUGA: Nindya Karya Targetkan Capai Kontrak Rp 7 triliun
PKS ditandatangani oleh Direktur Utama KITB Ngurah Wirawan dan General Manajer Divisi EPC Nindya Karya Arif Iswadi di Jakarta. Senin (18/12).
PKS ini bertujuan melengkapi infrastruktur dasar industri di KITB, sehingga bisa menarik lebih banyak investor untuk berinvestasi di kawasan tersebut. Kerja sama ini merupakan kolaborasi perusahaan antarekosistem bisnis Holding Danareksa.
BACA JUGA: Kemnaker Gelar Pelatihan untuk Pastikan Warga Setempat Terserap KITB
Direktur Utama Nindya Karya, Moeharmein Zein Chaniago mengatakan kerja sama ini sebagai wujud komitmen perusahaan untuk mendukung pengembangan industri di Indonesia.
"Kami siap berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk mewujudkan infrastruktur yang berkualitas dan ramah lingkungan,” ujar Moeharmein Zein Chaniago dalam sambutannya.
BACA JUGA: KITB Catatkan Pembukuan Menggembirakan, 234,5 Persen Dibanding RKAP 2022
Sementara itu, Direktur Utama KITB, Ngurah Wirawan berharap pembangunan jaringan air bersih dan air limbah di KITB ini menjadikan kawasan tersebut sebagai kawasan industri terintegrasi serta berkelanjutan.
Dia juga berharap kerja sama ini berjalan lancar dan dapat segera terealisasi.
"Kami yakin hal ini akan memberikan manfaat bagi kedua belah pihak dan dapat mendukung pengembangan industri di Indonesia,” kata Ngurah.
Proyek pembangunan jaringan air bersih dan air limbah klaster 1 fase 2 di KITB ini memiliki tenggang waktu 365 hari kalender dengan masa pemeliharaan 180 hari kalender.
Adapun lingkup pekerjaan proyek ini, lanjutnya, meliputi pekerjaan persiapan, pengadaan dan pemasangan pipa transmisi, pekerjaan perlintasan (jembatan pipa), pengadaan dan pemasangan pompa air, serta penyediaan fasilitas penunjang.
Pipa sepanjang 6,7 KM akan menunjang kebutuhan air bersih untuk mitra industri di KITB, sedangkan dalam pengelolaan air limbah terpasang pipa sepanjang 12,2 KM.
Pipa tersebut akan dipasang menggunakan metode open cut di sepanjang jalur pipa dengan kedalaman 2-3 meter dan metode welding butt fusion untuk penyambungan pipa HDPE.
KITB atau Grand Batang City merupakan Kawasan Industri terbesar di Indonesia dan berada tepat di tengah-tengah jalur tol Trans Jawa yang menghubungkan seluruh sentra industri dan jalur logistik di Pulau Jawa.
KITB dibangun sebagai Kawasan industri yang kompetitif di Asia, dan dapat menarik penanaman modal asing (Foreign Direct Investor) ke Indonesia sebagai katalisator pertumbuhan ekonomi dan terciptanya lapangan kerja.
Grand Batang City dihubungkan oleh dua jalur utama, yaitu jalur jalan nasional pantura dan tol trans Jawa yang membelah Kawasan Grand Batang City. Selain itu, agar makin menarik minat investor, Grand Batang City segera membangun pelabuhan Jetty dan stasiun kereta api yang dapat melayani moda transportasi manusia dan barang.
Direktur Investasi I PT Danareksa (Persero) Chris Soemijantoro turut menyambut baik kerja sama ini, Danareksa sebagai Holding Spesialis Transformasi akan terus mendorong kerja sama kolaboratif saling mendukung pertumbuhan bisnis antarekosistem bisnis Holding Danareksa.
Dikatakannya keragaman sektor bisnis dalam holding BUMN Danareksa memungkinkan sinergi yang saling mendukung pertumbuhan bisnis antar ekosistem bisnis Holding Danareksa.
"Kami berharap kerja sama ini dapat menciptakan kolaborasi yang lebih produktif lagi baik di dalam maupun di luar holding BUMN Danareksa,” pungkas Chris. (esy/jpnn)
Redaktur : Djainab Natalia Saroh
Reporter : Mesyia Muhammad