NIP PPPK Molor, Kritikan Pedas Guru Honorer untuk Mas Nadiem Menohok Banget

Senin, 13 Desember 2021 – 21:35 WIB
Mendikbudristek Nadiem Makarim. Foto: Dokumen JPNN.com/Ricardo

jpnn.com, JAKARTA - Para guru honorer terus melontarkan kritikan terhadap pemerintah terkait pemberkasan NIP PPPK.

Sebab, hingga pertengahan Desember, belum juga ada kabar baik dari pemerintah soal pemberkasan.

BACA JUGA: NIP PPPK Guru Belum Diproses, Honorer Telanjur Bayar Suket Kesehatan Rp 535 Ribu

Di satu sisi, pemberkasan NIP PPPK non-guru sudah berjalan.

Mohamad Sanur, pengurus forum guru honorer non-K2 di Kabupaten Banyuwangi ini menilai rekrutmen PPPK 2021 penuh masalah.

BACA JUGA: Candra: Kebangetan Kalau Penetapan NIP PPPK Guru Loncat ke 2022

Pemerintah plintat-plintut dalam pemberkasan 173 ribu guru honorer yang lulus PPPK di tahap I.

"Plinplannya pemerintah itu hasil dari tidak sinkronnya pemerintah pusat dan daerah, selain kelalaian Kemendikbudristek sendiri," kata Sanur kepada JPNN.com, Senin (13/12).

BACA JUGA: Info Terkini dari Kepala BKN soal NIP PPPK Guru, Honorer Jangan Panik

Dia mencontohkan kasus adanya pegawai non-guru lulus PPPK tahap I, karena kelalaian pemerintah.

Kemendikbudristek menyerahkan kebijakan pengisian Dapodik ke sekolah. Akibatnya, sekolah dengan gampangnya mengubah dari non-guru menjadi guru.

Kasus kedua, masalah gaji PPPK, antara pemerintah daerah dan pusat saling lempar handuk.

Kondisi tersebut sangat merugikan para honorer sehingga hilang kepercayaan kepada pemerintah terutama Kemendikbudristek yang dipimpin Nadiem Makarim.

Menurut Sanur, seharusnya pemerintah belajar dari rekrutmen PPPK 2019.

"Jika sudah belajar, kenapa peristiwa 2019 terulang di tahun 2021? Apa kurang belajarnya?," serunya.

Saat ini, 173 ribu guru honorer berharap pemerintah menyelesaikan dulu masalah PPPK tahap I.

Dia juga meminta pemerintah menyelesaikan masalah honorer dulu, baru buka secara umum supaya tidak bermasalah di kemudian hari.

"Mas Nadiem, jadilah Mendikbudristek yang bijak dan adil," pungkasnya. (esy/jpnn)

Jangan Lewatkan Video Terbaru:


Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler