JAKARTA - Sebagai bagian dari niat memperkenalkan produk Low Cost Green Car (LCGC) di Indonesia, PT Nissan Motor Indonesia (NMI) menjajaki kemungkinan melakukan kerja sama dengan supplier
Presiden Direktur NMI Takayuki Kimura mengatakan, Minggu (25/9) mengatakan, dengan pertumbuhan Nissan yang cepat di Indonesia, penting bagi kedua belah pihak (NMI dan supplier) memiliki pemahaman yang sama tentang prospek bisnis di Indonesia secara keseluruhan, serta memahami kerja keras yang telah dicapai
BACA JUGA: Mandala Kembali Mengangkasa 90 Hari Lagi
Dalam waktu dua tahun ke depan, Nissan menginvestasikan 25 milyar yen (setara dengan 312.5 juta USD) untuk merealisasikan peningkatan kapasitas produksi, pengembangan pabrik perakitan mesin baru, serta peningkatan lokalisasi
BACA JUGA: PNS Dibantu Uang Muka Rp 15 Juta
Niat perusahaan dalam memasarkan LCGC juga diharapkan dapat meningkatkan cakupan segmen produk Nissan hingga mencapai 80 persen pada 2014
BACA JUGA: PLN Tawarkan Obligasi USD 2 Miliar
Pada 2010, NMI memproduksi lebih dari 50 ribu unit dan berhasil menjual lebih dari 40 ribu unit kendaraan secara nasionalMemasuki kuartal dua tahun fiskal 2011, lebih dari 35 ribu unit kendaraan terjual dengan target penjualan sebesar 60 ribu unit hingga akhir 2011 (Maret 2012)
Seiring dengan meningkatnya permintaan publik yang signifikan, NMI berencana memperluas pabriknya di Cikampek dan meningkatkan kapasitas produksi tahunan hingga 100.000 unit pada 2012Jumlahnya meningkat jadi 180.000 unit pada 2013.
Sejak awal Nissan selalu berkomitmen dan terus memberikan upaya terbaik dalam menyediakan produk dan layanan untuk pelanggannyaKegiatan supplier meeting ini juga merupakan bentuk komitmen kami dalam rangka meningkatkan kualitas rangkaian produk dan layanan terhadap pelanggan
"Dengan dukungan yang kuat dari seluruh pemegang kepentingan, kami yakin dapat menghadirkan lebih banyak rangkaian produk yang sesuai dengan pasar IndonesiaJuga menjadi salah satu pemain utama di industri otomotif Indonesia,” tutup Kimura. (ers)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bursa Tak Perlu Intervensi
Redaktur : Tim Redaksi