jpnn.com - Imbas penjualan yang terus melesu dan selisih di internal aliansi dengan Renault, Nissan Motor Co telah menyiapkan keputusan sulit merumahkan sekitar 12.500 karyawannya di wilayah operasioanl perusahaan di dunia hingga 2022.
Keputusan PHK sendiri, lansir Reuters, ditempuh untuk memangkas biaya produksi dan operasional perusahaan. Penjualan lesu dan biaya produksi yang meningkat jadi alasan.
BACA JUGA: Gebrakan Generasi Terbaru Nisan Juke Diungkap pada 3 September
BACA JUGA: Sudah Bebas Bersyarat Mantan Bos Nissan Ditangkap Lagi, Kok bisa?
Dilaporkan, Nissan membukukan penurunan laba hingga 98,5 persen pada kuartal pertama 2019, menjadi 1,6 miliar Yen.
BACA JUGA: Nissan X-Trail Facelift Tertangkap Berkeliaran di Jalan Raya Serpong
Penurunan penjualan kendaraan Nissan terjadi di beberapa belahan dunia, baik di Eropa, Amerika Serikat hingga kawasan Asia.
Sebelumnya, Nissan memang sudah merencanakan PHK sekitar 1.000 karyawannya, ternyata itu belum cukup untuk menutup kerugian operasional perusahaan.
BACA JUGA: Dari Hong Kong, Infiniti Akan Balik Kampung ke Jepang
Di seluruh operasional dunia, Nissan telah mempekerjakan sekitar 139 ribu karyawan. (mg8/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Mobil Nissan Sudah Bisa Dikemudikan Tanpa Bantuan Tangan
Redaktur & Reporter : Rasyid Ridha