Nissan Setop Produksi X-Trail?

Kamis, 10 September 2020 – 14:21 WIB
Nissan X-Trail. Foto: dok Nissan

jpnn.com, JAKARTA - Nissan mengumumkan telah menghentikan produksi tiga mobil mereka di Thailand yaitu Sylphy, Teana dan X-Trail.

Nissan Thailand menyebut, pihaknya saat ini sedang fokus mengembangkan mobil subcompact, kendaraan multiguna kecil dan kendaraan listrik.

BACA JUGA: Nissan Perdalam Kerja Sama dengan Indomobil Group

Melalui keterangan tertulis, Nissan Motor Thailand kepada dealer di seluruh negara itu menyebutkan, bahwa produksi dan distribusi ketiga model itu berakhir pada 1 September 2020.

Menurut seorang sumber yang tak disebutkan namanya itu, penghentian produksi ketiga mobil itu merupakan rencana pemasaran dan penjualan baru bagi Nissan di Thailand.

BACA JUGA: Nissan Kicks e-Power Resmi Mengaspal, Sebegini Harganya

Dikutip dari laman Bangkok Post, Kamis (10/9), semua dealer disarankan untuk menghentikan kampanye publisitas dan menghapus materi promosi penjualan setelah ketiga model terjual habis.

Namun, Nissan tetap memberikan jaminan pasokan suku cadang dan layanan purnajualnya.

BACA JUGA: Demi Bertahan Hidup, Nissan Terpaksa Setop Produksi 14 Model

Manajemen Nissan Motor Thailand tidak mengonfirmasi atau membantah kabar itu.

"Kami tidak memberikan komentar tentang strategi produk kami," ungkap juru bicara Nissan Thailand.

Juru bicara itu mengatakan, model lainnya akan tetap dijual untuk memenuhi kebutuhan konsumen lokal.

Sementara Presiden Thailand Automotive Institute (TAI) di bawah naungan Kementerian Perindustrian, Pisit Rangsaritwutikul mengatakan, wajar perubahan strategi produksi kendaraan selama resesi ekonomi akibat dampak pandemi.

Menurutnya, Nissan perlu menyesuaikan diri dengan pasar di masing-masing negara.

"Saya tidak terkejut dengan laporan berita itu. Perusahaan induk sudah mempertimbangkan dengan cermat model mobil apa yang akan diproduksi untuk memuaskan pengendara di berbagai negara," ujarnya.

Ia menambahkan, pasar Thailand memiliki potensi untuk kendaraan listrik. Untuk itu, dia menyebut mungkin Nissan telah melihat peluang arah bisnis baru. (ddy/jpnn)


Redaktur & Reporter : Dedi Sofian

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler