jpnn.com - Nokia resmi mengumumkan penghentian kegiatan bisnisnya di Rusia. Hal ini disampaikan langsung oleh CEO Nokia Pekka Lundmark.
Langkah Nokia dinilai lebih jauh dari saingannya, yaitu Ericsson yang mengatakan pada Senin (11/4) bahwa pihaknya menangguhkan bisnisnya di negara itu tanpa batas waktu.
BACA JUGA: Nokia Meluncurkan HP Terbaru, Harganya Terjangkau
Ratusan perusahaan asing memutuskan hubungan dengan Rusia setelah invasi negara tersebut pada 24 Februari ke Ukraina, dan setelah sanksi negara-negara Barat terhadap Moskow.
Nokia mengatakan telah memutuskan bahwa keluar dari Rusia adalah satu-satunya pilihan.
BACA JUGA: Kabar Terbaru Kasus Oknum Polisi Brigpol Adriansyah yang Membakar Kekasihnya
"Kami hanya tidak melihat kemungkinan untuk melanjutkan (bisnis) di negara ini dalam situasi saat ini," kata Lundmark dalam sebuah wawancara.
Dia menambahkan Nokia akan terus mendukung pelanggan selama dia keluar dari Rusia, dan tidak mungkin untuk mengatakan pada tahap ini berapa lama penarikan akan dilakukan.
BACA JUGA: Bau Busuk Muncul Mendadak, Padahal Sering Dilewati Warga, Bikin Merinding
Baik Nokia maupun Ericsson menghasilkan persentase penjualan satu digit yang rendah di Rusia, sedangkan perusahaan China seperti Huawei dan ZTE memiliki pangsa yang lebih besar.
Nokia tidak mengharapkan keputusan ini berdampak pada prospek 2022, tetapi mengatakan itu akan mengarah pada provisi di kuartal pertama sekitar 100 juta euro.
Rusia juga berselisih dengan Finlandia dan Swedia, negara asal Nokia dan Ericsson, terkait minat mereka bergabung dengan aliansi militer NATO.
Rusia juga telah mendorong perusahaan untuk mulai membangun jaringan hanya dengan menggunakan peralatan Rusia, berusaha membujuk Nokia dan Ericsson untuk mendirikan pabrik di negara tersebut.
Lundmark mengatakan Nokia tidak akan mengimplementasikan rencana yang diumumkan pada November untuk mendirikan usaha patungan dengan YADRO Rusia untuk membangun stasiun pangkalan telekomunikasi 4G dan 5G.
Keputusan Nokia untuk meninggalkan Rusia akan memengaruhi sekitar 2.000 pekerja, dan beberapa dari mereka mungkin ditawari pekerjaan di negara-negara lain, kata Lundmark. (reuters/ant/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Nokia C21 Series Resmi Dirilis, Harganya Mulai Rp 1 Jutaan
Redaktur & Reporter : M. Rasyid Ridha